Edisi.co.id - Perusahaan Kontraktor Pertahanan AS, General Dynamics Information Technology (GDIT) kini tengah membuka lowongan pekerjaan 'Analisis Media Sosial Indonesia', pada Sabtu, 1 Februari 2025.
Melalui laman resminya, GDIT menyebut pihaknya bergantung pada bidang pekerjaan itu sebagai analis media sosial Indonesia yang fasih untuk meliput area terkait dengan fokus regional, budaya, atau bahasa yang mendukung program di Tampa, Florida, AS.
"Mengumpulkan informasi tentang tren, perilaku, peristiwa, dan mengarahkan perkembangan global untuk menghasilkan laporan sinopsis media dan penilaian wacana media sosial yang relevan," begitu pernyataan GDIT dalam forum resminya, pada Sabtu, 1 Februari 2025.
Lowongan Analis Medsos Indonesia yang dirilis General Dynamics Information Technology (GDIT). (gdit.com)
Berkaca dari hal itu, timbul sebuah spekulasi terkait adanya mata-mata AS terhadap BRICS di Indonesia dengan adanya lowongan pekerjaan tersebut.
Mengingat, Indonesia baru saja dinyatakan resmi bergabung menjadi anggota organisasi blok ekonomi Brazil, Russia, India, China and South Africa (BRICS) sejak 6 Januari 2025 lalu.
Lantas, bagaimana geliat kerja sama ekonomi Indonesia bersama BRICS hingga adanya spekulasi mata-mata AS sejak RI bergabung dengan BRICS? Berikut ini ulasan selengkapnya.
1. Blok Ekonomi Negara Berkembang
Bagi yang belum tahu, BRICS merupakan organisasi yang namanya merupakan singkatan dari nama-nama negara pendirinya itu menerima Indonesia menjadi negara kesepuluh sebagai anggota.
Bergabungnya Indonesia menggenapkan jumlah anggota BRICS menjadi sepuluh menyusul empat negara lain yang lebih dahulu bergabung pada tahun 2024, yaitu Iran, Mesir, Ethiopia, dan Uni Emirat Arab.
Selain anggota, BRICS juga memiliki delapan negara mitra, yaitu Belarusia, Bolivia, Kuba, Kazakhstan, Malaysia, Thailand, Uganda dan Uzbekistan.
Sebelum resmi bergabung menjadi anggota BRICS, rencana Indonesia untuk bergabung sudah menuai pro dan kontra.
Pihak yang mendukung mengemukakan keuntungan dan manfaat bagi Indonesia jika bergabung dengan BRICS.