Saat memberikan sambutan, ketika menerima tim survei HPN 2025 yang dipimpin Ketua Umum PWI Pusat Hendry Ch Bangun, Sabtu (1/2/2025), Gubernur Muhidin terlebih dulu mengucapkan terima kasih kepada pembawa acara yang ia sebut sebagai “pembawa acara yang cantik”.
“Terima kasih waktu yang diberikan oleh pembawa acara yang cantik..” kata Muhidin yang disambut tepuk tangan hadirin di ruang rapat Gubernur Kalsel, Banjarbaru.
Ratna Sari Dewi yang menjadi pembawa acara pun tersipu-sipu di sudut kiri depan ruang rapat gubernur. Wajahnya sedikit memerah.
Dewi sempat “diisukan” punya kedekatan khusus dengan Muhidin lantaran saat debat calon gubernur yang diikuti Muhidin, Dewi banyak bercakap-cakap dengannya.
Di situlah kedekatannya terbaca oleh penonton televisi yang menyiarkan debat calon gubernur Kalsel. “Saya sebagai wartawan harus akrab dengan narasumber. Pak Muhidin itu jaringan kami dalam mengembangkan berita,” kata Dewi pada saya.
Saya mengenal Dewi selama ini sebagai penguji kompetensi wartawan. Dia wartawan utama dan produser yang tahu betul jarak profesional dengan sumber berita.
Dewi bekerja di TVRI Kalsel. Ia sebagai Ketua Tim Perencana dan Pengendalian Berita, serta Produser Eksekutif.
Selain itu dia juga Direktur Lembaga Pengembangan Sumber Daya Manusia Puspa Bangsa. Di Kalsel, ilmu pengetahuan dan skill-nya masih banyak diperlukan oleh masyarakat luas. Dia diundang di banyak acara.
Begitu pula di HPN 2025 perempuan dengan tinggi badan semampai ini juga diserahi tugas di bidang acara.
Makanya dia tampak mondar-mandir di samping sudut depan panggung seminar nasional HPN yang membahas “Ekonomi Pancasila Prabowonomics” di Banjarmasin, Sabtu, 8 Februari 2028.
“Di sini saya mengawasi jalannya acara saja,” kata Dewi kelahiran Sukabumi, Jawa Barat tahun 1975, yang kini menjadi Wakil Sekretaris PWI Kalsel.
Sejak persiapan Hari Pers Nasional (HPN) 2025 hingga perayaan puncaknya, 9 Februari, dia banyak terlibat mengurus jalannya acara, menjadi pembawa acara, termasuk membantu kelancaran seminar nasional.
Tugas yang diterimanya di perhelatan HPN kelihatannya tepat. Pendidikan dan pengalamannya menunjang.
Dia lulusan Ilmu Komunikasi (S2) UNISKA, dan Administrasi Niaga (S1) FISIP Universitas Lambung Mangkurat (ULM). Sekarang ia sedang menyelesaikan disertasi (program doktor) tentang seputar media sosial di Universitas Airlangga, Surabaya.
Di bidang pendidikan profesi, Ratna Sari Dewi termasuk yang beruntung. Ia mendapat kesempatan mengikuti program pelatihan pemberitaan dan broadcasting (penyiaran) di Turki tahun 2022. Bahkan sebelumnya tahun 2016 ia juga mengikuti pendidikan dan pelatihan broadcasting di Korea Selatan.