Edisi.co.id - Terjadi peristiwa banjir yang kembali melanda Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, pada Minggu, 9 Maret 2025.
Akibatnya, banjir melanda 21 desa di 6 kecamatan di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah.
Penyebab banjir itu karena jebolnya tanggul Sungai Tuntang di Desa Baturagung, Kabupaten Grobogan, sehingga mengakibatkan sejumlah rumah terendam luapan air sungai.
Baca Juga: 156 KK Dievakuasi Akibat Banjir di Purwakarta: Tanggul Jebol, Jatiluhur Terendam
Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Grobogan, Masrikan menuturkan terdapat 3 desa yang terdampak akibat peristiwa ini.
"Kami mencatat ada tiga desa yang terdampak, mulai Desa Baturagung, Tambakan, dan Ringinkidul," tutur Masrikan kepada awak media di Kudus, Jawa Tengah, pada Minggu, 9 Maret 2025.
Masrikan menyebut, luapan air Sungai Tuntang itu juga menggenangi pemukiman warga, namun data sementara yang mengungsi dari Desa Baturagung.
Kronologi bermula saat warga Desa Baturagung terlebih dahulu mengungsi usai mengetahui air sungai sampai di bibir tanggul Sungai Tuntang pada Minggu, 9 Maret 2025 pukul 06.00 WIB.
Kepala Bidang Kesiapsiagaan BPBD Grobogan itu mengklaim, kini pihaknya belum mengetahui jumlah pastinya karena banyak yang mengungsi secara mandiri.
Sementara itu, pengungsi telah disediakan lokasi di Balai Desa Baturagung dan masjid setempat yang aman dari banjir.
Lebih lanjut, Masrikan mengungkap jebolnya tanggul Sungai Tuntang tercatat sudah 4 kali selama peristiwa banjir di Kabupaten Grobogan sejak tahun 2025.
Meski demikian, tanggul yang jebol saat ini diklaim tidak berdampak pada arus lalu lintas di Jalan Grobogan-Semarang.
BPBD Grobogan juga menerjunkan tiga tim penyelamat untuk membantu evakuasi warga yang dimungkinkan hendak mengungsi.
Hal itu karena air dari jebolan sungai masih deras, meskipun debit dari Bendungan Gelapan mulai turun.
"Hanya saja, penurunan debit air dari bendungan diperkirakan membutuhkan waktu delapan jam, sehingga di lokasi jebolan juga ikut surut," tutur Masrikan.
Masrikan juga menuturkan pihaknya telah memberikan bantuan karung plastik untuk peninggian tanggul yang airnya mulai limpas maupun penguatan tanggul agar tidak jebol.
"Kami juga melakukan droping bantuan logistik untuk memenuhi kebutuhan warga terdampak banjir," tandasnya.***