berita

Di Iftar Talk PBNU, Mahmoud Al Habbash: Membela Palestina Bukan Saja Tugas Bangsa, Tapi juga Tugas Agama, Ini Alasannya

Selasa, 18 Maret 2025 | 22:13 WIB
Penasihat Presiden Palestina, Mahmoud Al Habbash: Ramadan kali ini menjelma duka kesedihan mendalam bagi bangsa Palestina - Foto: Henri Lukmanul Hakim



Edisi.co.id,
Jakarta - Penasihat Presiden Otoritas Palestina untuk Urusan Agama sekaligus Hakim Syariah Tertinggi di Otoritas Palestina, Mahmoud Al-Habbash, menyampaikan rasa duka yang mendalam bagi rakyat Palestina, Pasalnya, Ramadan kali ini menjelma duka kesedihan mendalam bagi bangsa Palestina.

Hal ini ia sampaikan diacara diskusi Iftar Talk Institut for Humanitarian Islam, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dengan menangkat tema “Masa Depan Palestina: Dampak Kebijakan Presiden Trump" yang digelar di Jakarta, Selasa (18/3/2024). Selain Al Habbash, hadir juga Rektor Universitas Jenderal Ahmad Yani, Hikmahanto Juhana, Ketua PBNU, Ulil Absar Abdallah dan Ketua Umum PBNU, KH. Yahya Cholil Staquf.

Selanjutnya, ia menambahkan, awal Ramadan, Palestina kembali diserang Israel dan menimbulkan ratusan korban meninggal baik di Gaza maupun Tepi Barat.

Baca Juga: Prabowo Genjot Investasi: Kita Bisa Ciptakan 8 Juta Lebih Lapangan Kerja

“Bangsa Palestina akan tetap berdiri di tanah air yang sudah ditinggalinya sejak 6.000 tahun lalu. Karenanya, perlu ditegaskan bahwa membela Palestina bukan saja tugas bangsa, tapi juga tugas agama,” tegas Al Habbash

Sebab, ujar Al Habbash, Nabi Muhammad SAW memerintahkan umat Islam untuk menjaga Palestina banyak sahabat datang ke sana. Ada ratusan sahabat tinggal syahid di sana karena menjaga Tanah Palestina kewajiban agama.

"Karena di Palestina lah terjadi peristiwa Isra Miraj. Masjidil Aqsha kiblat pertama dan kota suci ketiga," sebutnya.

Baca Juga: Presiden Resmikan 17 Stadion Berkelas Dunia, Menko AHY: Komitmen Infrastruktur Dukung Prestasi Olahraga Nasional

Serangan kolonialisme Barat terhadap Palestina, tandas Mahmoud Al-Habbash, bertujuan untuk mengosongkan Palestina. Mereka menggunakan segala argumen untuk mengusir bangsa Palestina dari tanah airnya. Peristiwa 7 Oktober 2023 menjadi alasan kuat bagi mereka untuk menyerang.

"Kami para pemimpin rakyat Palestina mengetahui rencana ini. Kami mengajak semua pihak untuk menggagalkan rencana ini," kata Al Habbash yang juga Hakim Agung Palestina ini.

Dukungan apa pun, menurutnya, sangat berarti untuk bangsa Palestina agar tidak terusir dari Tanah Airnya. Dukungan bisa diberikan dalam bentuk makanan, pakaian, hingga perobatan.

Baca Juga: Fadli Zon Apresiasi Film Timur Karya Iko Uwais: Literasi Sejarah bagi Generasi Muda

"Satu dolar negara Barat akan berakhir menghancurkan rumah, masjid, gereja. Satu dolar umat Islam akan melindungi mereka, rumah ibadah mereka," katanya. 

Al Habbash juga menyampaikan bahwa jika saja negara-negara Islam besar seperti Indonesia dapat bersatu, berkoordinasi, dapat membentuk koalisi yang kuat. Pun organisasi Islam termasuk keagamaan, pelajar, ulama, juga mempunyai tugas yang sama untuk menjaga kesadaran pemahaman mengenai pentingnya problem Palestina ini.

"Tidak boleh ada seorang pun yang mengatakan tidak bisa membantu Palestina. Salah satunya menjaga diri kita untuk tidak membenarkan pendudukan Israel," ujarnya.

 

Halaman:

Tags

Terkini

Takut Air Meluap Lagi, Outlet Situ 7 Muara Dibersihkan

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:30 WIB