MBG dirancang untuk menjangkau 82,9 juta penerima manfaat dan diperkirakan akan menelan anggaran Rp1,2 triliun per hari.
Kepala BGN, Dadan Hindayana, menjelaskan bahwa pada tahun 2025, BGN telah menerima anggaran Rp71 triliun dan kemungkinan akan mendapatkan tambahan Rp100 triliun pada September 2025.
"Tapi kalau sudah jalan di tahun 2026 di 30.000 satuan pelayanan mencakup 82,9 juta penerima, maka anggaran kami yang kita butuhkan antara Rp 360 triliun sampai Rp400 triliun per tahun," ujar Dadan di Kantor Kementerian Pekerjaan Umum, Sabtu 22 Maret 2025.
Saat ini, sudah ada 1.050 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang beroperasi melalui kemitraan dengan UMKM.
Menindaklanjuti instruksi Presiden, BGN akan membangun 1.542 SPPG tambahan melalui anggaran APBN untuk mempercepat pemerataan program.
Dadan juga menegaskan bahwa pembangunan SPPG akan difokuskan di daerah terpencil, terluar, dan tertinggal (3T).
"Karena memang untuk mencapai daerah tersebut perlu menggunakan intervensi pemerintah melalui APBN," jelasnya.***