berita

Prabowo Soal Dampak Tarif Trump: Indonesia Bisa Hadapi dan Kendalikan

Kamis, 10 April 2025 | 06:00 WIB

Kelima, Indeks Penjualan Riil (IPR) tumbuh. IPR pada Feb 2025 terkontraksi 0,5% yoy namun tetap tumbuh 0,8% mtm dipengaruhi kelompok makanan, minuman, tembakau.

Keenam, sektor keuangan Indonesia yang kuat. Neraca Pembayaran (NPI) 2024 mengalami surplus USD 7,2 miliar. Sementara pertumbuhan kredit Feb 2025 10,4% (rata-rata 2024 11,3%). Adapun Dana Pihak Ketiga (DPK) sedikit meningkat menjadi 5,75%.

Ketujuh, cadangan devisa (cadev) yang kuat. Cadev Indonesia tercatat 154,5 miliar USD hingga akhir Februari 2025, setara pembiayaan 6,6 bulan impor atau 6,4 bulan impor + pembayaran Utang Luar Negeri Pemerintah.

Kedelapan, Neraca Perdagangan surplus, di mana pada Februari 2025 surplus USD 3,12 miliar, melanjutkan
tren surplus 58 bulan berturut-turut.

“Dalam laporan teralkhirnya, Moody’s melaporkan bahwa dinilai ketahanan ekonomi Indonesia tetap terjaga berkat permintaan domestik yang kuat dan komitmen pemerintah dalam
menjaga kredibilitas kebijakan moneter dan fiskal,” kata Airlangga.

Kebijakan hilirisasi komoditas dan peningkatan daya saing sektor manufaktur juga berkontribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi, meningkatkan produktivitas industri, mengurangi ketergantungan ekspor bahan mentah, dan menciptakan nilai tambah yang lebih tinggi.***

Halaman:

Tags

Terkini

Takut Air Meluap Lagi, Outlet Situ 7 Muara Dibersihkan

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:30 WIB