Edisi.co.id - Menteri Agama Nasaruddin Umar dan Wakil Gubernur Rano Karno bersama ribuan umat Buddha merayakan hari Tri Suci Waisak 2569 BE di Wihara Ekayana Arama Indonesia Buddhist Centre, Duri Kepa, Jakarta Barat.
Waisak merupakan hari suci umat Buddha vang memperingati tiga peristiwa penting,
yaitu kelahiran Pangeran Siddhatha Gautama, Petapa Gautama menjadi Buddha, dan
Buddha Gautama mangkat (Parinibbana) Melalui rangkaian berbagai kegiatan Waisak,
umat diajak untuk memperdalam nilai spiritualitas, mempererat persaudaraan, serta
meneguhkan tekad membangun kehidupan yang harmonis dengan sesama.
Menurut Ketua Umum Panitia Perayaan Waisak, Andrie Wongso, tema perayaan Waisak tahun ini adalah "Semangat Kebersamaan untuk Indonesia Maju". Tema ini menjadi pengingat bagi seluruh umat untuk terus menumbuhkan harmonisme dan kebijaksanaan sebagai fondasi mewujudkan perdamaian dan kemajuan bangsa.
Kepala Wihara Ekayana Arama, Bhante
Aryamaitri Mahasthavira mengatakan, tahun ini, perayaan Waisak di Wihara Ekayana Arama terasa lebih istimewa dengan kehadiran dua tamu kehormatan, yaitu Menteri Agama Republik Indonesia, Bapak Nasaruddin Umar, M.A. dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Bapak H. Rano Karno.
"Ini adalah sejarah, Wihara Ekayana Agama dikunjungi oleh seorang Menteri yang sejuk dan penuh dengan kebijaksanaan," ucap Banthe Aryamaitri.
Baca Juga: Sidang Perdana PUIC 2025 Dimulai, Indonesia Gaungkan Kepemimpinan Parlemen Negara Islam
Dalam kesempatan ini, juga diumumkan dukungan penuh terhadap rencana
pembangunan gedung baru Wihara Ekayana Arama, yang akan menjadi pusat
pengembangan spiritual, pendidikan, dan kegiatan sosial umat Buddha di Jakarta dan
sekitarnya.
Menteri Agama Nasaruddin Umar menyampaikan pesan kuat tentang pentingnya persatuan dalam keberagaman.
"Kita harus bersatu. Inilah Indonesia. Perbedaan itu rahmat, bukan ancaman. Justru perbedaan adalah kekuatan yang menyatukan bangsa ini," ujarnya di hadapan ribuan umat Buddha yang hadir, Senin (12/5/2025).
Menag juga mengingatkan agar umat lintas agama tidak mudah terprovokasi dengan narasi perpecahan yang sering kali disebarkan di ruang publik, terutama media sosial.
"Jangan menebarkan energi negatif. Agama seharusnya menjadi rahmat bagi semesta alam Rahmatan lil Alamin, bukan alat untuk saling menyalahkan," katanya.
Pada kesempatan ini Nasaruddin Umar mendukung perluasan Wihara dengan menandatangani prasasti Wihara.
"Saya memberikan apresiasi kepada Wihara Ekayana Arama yang selama ini dikenal sebagai ruang perjumpaan lintas iman dan simbol kehidupan beragama yang harmonis di tengah kota Jakarta," tutur Nasaruddin
Wagub Rano Karno yang hadir setelah Menag pulang sambutannya bersyukur rangkaian Hari Raya Waisak dapat terselenggara dengan baik di DKI Jakarta.