Edisi.co.id - Sedang hangat diperbincangkan sebagian publik Tanah Air, terkait penetapan tersangka mahasiswa berinisial SSS asal kampus Institut Teknologi Bandung (ITB) yang diduga membuat konten meme terkait Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi) dengan Presiden ke-8 RI, Prabowo Subianto.
Sebelumnya, Karo Pemnas Divisi Humas Polri, Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko, menyebut tersangka SSS diduga melanggar Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE).
Polisi menyebut, tersangka mahasiswa ITB itu diduga menjadi mengunggah foto wajah Jokowi-Prabowo dengan maksud menjelekkan kedua tokoh Presiden RI.
Pasca viralnya kasus tersebut, kini Penulis buku novel 'Tere Liye', Darwis Triadi mengunggah postingan lawas akun Fufufafa yang kontroversial.
Unggahan Instagram Penulis novel Tere Liye, Darwis Triadi. (Instagram.com/@tereliyewriter)
"Kamu lihat screenshot lama ini, ini itu penghinaan yang sangat mematikan. Tuduhan kejam tiada tara. Fitnah terkutuk. Melampaui semua nilai-nilai moralitas," terang Darwis melalui caption Instagram @tereliyewriter yang diposting pada Minggu, 11 Mei 2025.
Darwis menilai, kasus Fufufafa di jagat maya dikategorikan sebagai penghinaan tertinggi, seraya menunjukkan tangkapan layar skandal Fufufafa.
"Jika Fufufafa sampai hari ini tidak pernah dicari orangnya, tidak pernah diselidiki, tidak pernah ditangkap," sebut Darwis.
"Maka tidak ada satu pun konten di media sosial yang bisa kamu penjarakan gara-gara menghina orang lain," sambungnya.
Berkaca dari kasus Mahasiswa ITB yang ditangkap karena diduga menghina Jokowi-Prabowo, Darwis pun mempertanyakan pengusutan kasus Fufufafa yang sempat ramai diperbincangkan di medsos.
"Fufufafa yang sangat jahat kamu maafkan, giliran meme-meme, sesuatu yang hanya diposting satu atau dua kali," terang Darwis.
"Pelaku tidak sempat berpikir panjang, masih sekolah, atau kuliah, kamu teriak-teriak marah. Fufufafa dulu melakukannya berkali-kali, bertahun-tahun," tungkasnya.***