berita

Pasca Insiden Ledakan Amunisi di Garut, TNI Sebut Kemungkinan Masih Ada Peledak Berbahaya di Lokasi Kejadian

Kamis, 22 Mei 2025 | 14:08 WIB
Potret lokasi peristiwa ledakan amunisi atau bahan peledak di Garut, Jawa Barat. (X.com/@r4g4ji)


Edisi.co.id - Peristiwa ledakan terjadi saat pemusnahan amunisi kedaluarsa milik Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, pada Senin, 12 Mei 2025, sekitar pukul 09.30 WIB.

Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad), Brigjen TNI Wahyu Yudhayana mengungkap korban tewas akibat peristiwa tersebut sebanyak 13 orang.

Wahyu menuturkan, seluruh korban tewas telah dievakuasi ke RSUD Pameungpeuk, Garut untuk tindakan lanjutan.

Baca Juga: Menyelami Makna Kirab Waisak 2025 lalu, Perayaan yang Dilakukan Umat Buddha Tanah Air dari Candi Mendut menuju Candi Borobudur

Petugas pun masih berkoordinasi dengan aparat terkait lainnya untuk mengamankan lokasi peledakan hingga aman sepenuhnya untuk warga sekitar.

"Saat ini lokasi masih disterilkan oleh petugas karena dikhawatirkan masih ada beberapa bahan yang berbahaya atau perlu diamankan," ujar Wahyu dalam konferensi pers, pada Senin, 12 Mei 2025.

Kemudian, Wahyu merinci korban tewas akibat ledakan amunisi di Garut itu terdiri dari 4 anggota TNI AD, yakni Kepala Gudang Pusat Amunisi III Pusat Peralatan TNI AD, Kolonel Korps Peralatan Antonius Hirmawan dan Kepala Seksi Administrasi Pergudangan Gudang Pusat Amunisi III Pusat Peralatan TNI AD, Mayor Korps Peralatan Anda Rohanda.

Kemudian, dua lainnya adalah Anggota Gudang Pusat Amunisi III Pusat Peralatan TNI AD, yakni Kopda Eri Triambodo dan Pratu Aprio Seriyawan.

"Lalu berkaitan dengan korban masyarakat sipil itu ada sembilan orang yaitu saudara Agus, saudara Ipan, saudara Anwar, saudara Iyus, saudara Iyus Rizal, saudara Toto, saudara Dadang, saudara Rustiawan, saudara Endang," tungkasnya.***

Tags

Terkini

Takut Air Meluap Lagi, Outlet Situ 7 Muara Dibersihkan

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:30 WIB