Edisi.co.id, Jakarta - Budayawan Muslimah sekaligus aktivis pejuang kemerdekaan Palestina, Neno Warisman, menyampaikan refleksinya dalam momentum Hari Kemerdekaan ke-80 Republik Indonesia. Ia menekankan pentingnya peran strategis perempuan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Menurut Neno, perempuan perlu memiliki pemimpin yang berpihak kepada mereka, sekaligus menjadi pahlawan di berbagai lini kehidupan demi tercapainya kesejahteraan, baik secara lahir maupun batin.
"Perempuan yang baik adalah tiang negara, harta agama, dan bunga bangsa," tegas Neno.
Baca Juga: UBN Pimpin Ribuan Massa di Bogor, Serukan Dukungan untuk Palestina Lewat Indonesia Peace Convoy
Ia juga menyerukan pentingnya memerdekakan perempuan dari stigma yang membelenggu, terutama stigma kesetaraan, dan menggantinya dengan harmonisasi peran dalam kehidupan.
Dalam konteks kemerdekaan, Neno mengajak masyarakat untuk memahami makna sejati dari kemerdekaan itu sendiri.
“Kemerdekaan bukan hanya soal kebebasan fisik, tetapi juga kebebasan berpikir, beragama, dan hidup secara sejahtera,” ujarnya.
Baca Juga: Dirjen Pendidikan Vokasi PKPLK, Tatang Muttaqin: Pendidikan Nonformal dan Informal Strategi Penting Tingkatkan Daya Saing Bangsa
Lebih lanjut, Neno menegaskan, perempuan harus diberikan ruang untuk berkontribusi aktif dalam membangun bangsa.
“Oleh karena itu, diperlukan kehadiran Ibu Negeri dan pemimpin perempuan yang benar-benar berpihak pada kaum perempuan,” ujar dia.
Dihari kemerdekaan ini, Neno menyerukan kepada Kementerian terkait untuk menggerakkan organisasi perempuan sebagai pahlawan dengan memulai dari hal sederhana, yaitu menelusuri rantai peminjaman atau penyewaan bayi sebagai alat mengemis.
“Saya yakin banyak kaum perempuan yang mau menjadi volunteer untuk membantu menghentikan praktik ini,” harapnya
Baca Juga: Presiden Prabowo: Talenta Digital Jadi Kunci Penguasaan AI
Selain itu, Neno menyarankan agar pendekatan edukasi dan pemberdayaan ekonomi digunakan untuk mengatasi masalah ini, bukan hanya mengandalkan tangan hukum atau polisi. Ia juga mengusulkan agar pemerintah daerah membuat data tentang wilayah-wilayah yang masih memiliki kasus penyewaan bayi untuk pengemisan.
“Dengan demikian, diharapkan dapat tercipta upaya bersama untuk melindungi anak-anak dan memberdayakan kaum perempuan dalam masyarakat,” tutupnya.