Edisi.co.id, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto menegaskan pentingnya penguasaan sains dan teknologi, termasuk kecerdasan artifisial atau artificial intelligence (AI) untuk membawa Indonesia menjadi negara maju.
Sebagai teknologi yang sedang berkembang pesat, penguasaan AI menjadi penting untuk menjadikan Indonesia sebagai salah satu kekuatan global di bidang teknologi.
Dalam pidato kenegaraan pada Sidang Tahunan MPR 2025 menjelang HUT ke-80 RI, Presiden Prabowo menegaskan ketersediaan talenta digital di bidang AI merupakan prasyarat penting dalam mewujudkan cita-cita tersebut.
“Kita harus menguasai AI, untuk itu kita perlu mencetak talenta-talenta hebat dan meningkatkan kualitas pendidikan kita,” tegas Presiden di Gedung MPR/DPR RI, Jakarta Pusat, Jumat (15/08/2025).
Presiden mengatakan penguasaan teknologi berperan penting dalam mewujudkan kedaulatan digital dan kemajuan ekonomi Indonesia di era persaingan global yang semakin ketat.
Menindaklanjuti arahan tersebut, Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid mengungkapkan bahwa Kementerian Komdigi telah menyiapkan peta jalan untuk mempercepat penguasaan AI oleh bangsa Indonesia.
Baca Juga: Gubernur Pramono Kukuhkan 42 Paskibraka DKI Jakarta, Bertugas hingga 1 Juni 2026
“Strategi ini dimulai dengan pencetakan talenta digital melalui program pelatihan berskala nasional, kerja sama dengan perguruan tinggi, serta kolaborasi dengan perusahaan teknologi global untuk mentransfer pengetahuan dan keahlian,” jelasnya.
Pemerintah menargetkan upaya ini dapat melahirkan talenta-talenta digital di bidang AI yang tidak hanya mampu memanfaatkan teknologi, tetapi juga menciptakan inovasi berkelas dunia.
“Dengan strategi ini, Indonesia diharapkan dapat melompat dari sekadar pengguna menjadi produsen teknologi, memperkuat kedaulatan digital, dan memastikan posisi yang terhormat di panggung ekonomi digital internasional,” ungkap Meutya Hafid.
Selain itu, Pemerintah akan memperkuat infrastruktur digital untuk mendukung pengembangan AI serta mendorong percepatan adopsi AI dalam layanan publik dan industri strategis.
Baca Juga: Abu Zayd Al-Balkhi: Pemikir Muslim yang Menyelami Kesehatan Mental Sejak Abad ke-9, Jauh Sebelum Psikologi Modern
“Infrastruktur ini menjadi fondasi penting untuk riset, pengembangan, dan implementasi AI di berbagai sektor,” tegas Meutya Hafid.
Artikel Terkait
Komdigi: Aturan Baru Pos Komersial Tak Ganggu Promo Gratis Ongkir, Ini Penjelasannya
Perkuat Fondasi Digital Nasional, Wamen Komdigi Ajak Asia House Kolaborasi Wujudkan Visi 2045
Incar Posisi Pemimpin AI di ASEAN, Komdigi Proyeksikan Batam Jadi Simpul Strategis
Komdigi Gandeng PPATK Blokir Rekening Putus Mata Rantai Judol