berita

Update Kebijakan Tarif Trump: dari Suku Cadang Mobil hingga Furnitur, Kini Kena Dampak

Jumat, 22 Agustus 2025 | 16:13 WIB

Edisi.co.id - Departemen Perdagangan Amerika Serikat (AS) resmi memperluas penerapan tarif pada produk berbahan baja dan aluminium.

Sebelumnya diketahui, kebijakan tarif ini merupakan bagian dari strategi dagang Presiden AS, Donald Trump. Sejak awal masa jabatannya, Trump telah mengenakan tarif 10% pada hampir semua mitra dagang AS, bahkan lebih tinggi untuk puluhan negara, termasuk Uni Eropa dan Jepang.

Kini lebih dari 400 jenis barang mulai dari turbin angin, buldoser, hingga peralatan berat lainnya akan terkena bea masuk tambahan.

Kebijakan baru ini juga menyasar produk sehari-hari seperti furnitur, gerbong kereta, hingga komponen otomotif.

Secara total, ada 407 kategori produk yang masuk ke daftar baru dengan tarif sebesar 50 persen atas kandungan baja dan aluminium di dalamnya.

Pejabat Kementerian Industri dan Keamanan di AS. Jeffrey Kessler menuturkan, produk impor yang termasuk dalam aturan terbaru ini antara lain komponen sistem suku cadang mobil, baja listrik untuk kendaraan listrik, serta peralatan industri seperti kompresor dan pompa. Tarif tersebut berlaku efektif segera.

"Langkah ini memperluas cakupan tarif baja dan aluminium serta menutup celah penghindaran. Kami ingin mendukung revitalisasi industri baja dan aluminium Amerika,” ujar Jeffrey sebagaimana dikutip dari Al Jazeera, pada Rabu, 20 Agustus 2025.

Kendati demikian, kebijakan ini menuai reaksi keras dari produsen otomotif asing. Mereka berpendapat kapasitas produksi dalam negeri AS belum cukup untuk memenuhi permintaan pasar, sehingga tarif baru justru berisiko mengganggu rantai pasok.

Di sisi lain, sejumlah perusahaan baja lokal seperti Cleveland-Cliffs justru mendorong kebijakan ini. Mereka sebelumnya telah mengajukan petisi agar lebih banyak suku cadang otomotif masuk dalam daftar produk yang dikenakan tarif tinggi.

Meski ada beberapa sektor yang dikecualikan dari tarif berbasis negara, banyak di antaranya tetap terkena bea masuk lebih tinggi lewat mekanisme lain. Hal ini memicu kenaikan biaya bagi perusahaan yang bergantung pada bahan impor.

Sejumlah perusahaan besar di AS sudah mulai menyesuaikan harga akibat kebijakan ini. Retailer besar Home Depot, misalnya, mengumumkan akan menaikkan harga sejumlah barang impor yang dijualnya.

“Akan ada pergerakan harga moderat di beberapa kategori produk,” kata Chief Financial Officer Home Depot, Richard McPhail dikutip dari laporan yang sama.

Produsen barang konsumsi furnitur global, Procter & Gamble, juga tak luput dari dampak. Bulan lalu, mereka menyatakan akan menaikkan harga sekitar seperempat dari produk yang dijual ke pasar.

Dengan perluasan tarif ini, para analis memperkirakan harga produk berbahan baja dan aluminium akan terus meningkat di AS. Konsumen kemungkinan besar akan merasakan dampaknya langsung melalui kenaikan harga di berbagai sektor otomotif hingga furnitur secara global.***

Tags

Terkini

Takut Air Meluap Lagi, Outlet Situ 7 Muara Dibersihkan

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:30 WIB