berita

Buntut Panjang Kasus Keracunan Massal di KBB: Beban Berat Dipikul SPPG, 56 Dapur MBG Ditutup BGN

Selasa, 30 September 2025 | 14:56 WIB

Usulan Kantin Sekolah Jadi Dapur MBG

Dari kursi parlemen, Said Abdullah selaku Ketua Banggar DPR menilai beban SPPG terlalu berat dengan target 3 ribu porsi per hari. Said lalu mengusulkan agar dapur MBG dialihkan ke pihak sekolah.

“Bebannya terlalu berat kalau 3 ribu, disesuaikan saja 1.000 atau pemerintah ambil posisi ekstrem, langsung dapur MBG di sekolah-sekolah,” ujar Said di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, pada Senin, 29 September 2025.

Menurutnya, kantin sekolah bisa direhabilitasi dan difungsikan sebagai dapur lokal. Cara ini dianggap lebih efektif menjaga kualitas karena distribusi hanya untuk satu sekolah.

Tantangan Teknis di Lapangan

Di lain kesempatan, Kepala BGN, Dadan Hindayana mengungkapkan masalah utama berasal dari teknis memasak dan distribusi program MBG.

“Keterangan awal kan menunjukkan bahwa SPPG itu memasak terlalu awal sehingga masakan terlalu lama," terang Dadan saat meninjau korban keracunan massal di Cipongkor, KBB, pada 23 September 2025 lalu.

"Kami minta agar mereka mulai masak di atas jam setengah dua agar waktu antara masak processing dengan delivery tidak lebih dari 4 jam,” tambahnya.

Ia juga menyoroti pergantian pemasok bahan baku mendadak di Banggai yang berujung pada penurunan kualitas makanan. BGN kini memperketat aturan agar setiap perubahan pemasok dilakukan secara bertahap.

Dengan dinamika ini, evaluasi program MBG jelas akan menghadapi tantangan besar. Kendati demikian, publik sepakat hal tersebut demi menjaga keselamatan para penerima manfaat MBG di seluruh Indonesia dari risiko keracunan massal.***

Halaman:

Tags

Terkini

Takut Air Meluap Lagi, Outlet Situ 7 Muara Dibersihkan

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:30 WIB