Data Resmi Ungkap Jam Kerja Yunani Sudah Tinggi
Data Eurostat menunjukkan, pekerja Yunani sudah menanggung jam kerja rata-rata 39,8 jam per minggu, lebih tinggi dari rata-rata Uni Eropa yang tercatat 35,8 jam.
Pada tahun 2024, pemerintah juga sempat memicu kontroversi dengan kebijakan kerja enam hari dalam seminggu, meski disebut hanya berlaku sukarela pada sektor tertentu seperti pariwisata.
Dalih Fleksibilitas, Kekhawatiran Pelanggaran
Menteri Ketenagakerjaan Yunani, Niki Kerameus, menjelaskan bahwa rancangan aturan 13 jam kerja hanya akan diterapkan dalam kondisi luar biasa untuk memberi fleksibilitas.
Niki menilai, kebijakan ini dapat membantu pekerja muda yang sering harus mengambil dua pekerjaan sekaligus demi menambah penghasilan.
Kendati demikian, mayoritas pekerja tetap khawatir kebijakan tersebut justru membuka celah pelanggaran ketenagakerjaan.
“Di saat negara-negara Eropa lain bicara soal minggu kerja lebih singkat, di Yunani abad ke-21 justru bicara soal jam kerja yang makin panjang dengan gaji yang tak sebanding,” kata salah seorang warga Yunani bernama Katerina.
Gelombang Perlawanan Belum Usai
Bagi para pekerja, aksi kali ini bukan sekadar protes, tetapi perlawanan untuk menjaga hak-hak dasar yang mereka nilai semakin tergerus.
“Kami bukan di sini untuk mengemis. Kami di sini untuk membela hak pekerja, terutama yang paling rentan dan tidak punya daya tawar,” tambah Katerina.
Dengan rancangan aturan yang diperkirakan akan segera disahkan bulan ini, gelombang perlawanan dari serikat pekerja dan masyarakat tampaknya masih akan terus berlanjut.
Yunani kini berada di persimpangan antara pilihan meningkatkan fleksibilitas pasar kerja atau mempertahankan martabat serta kesejahteraan para pekerjanya.***