Selain karya dari Indonesia, pengunjung juga dapat menikmati karya internasional milik Yusuf Husen Gori, Dr. Zaheda Khanam, dan Sarita Subhascandra Gal, kurator sekaligus seniman kaligrafi asal India yang hadir langsung di Kendari.
Tak hanya pameran, acara ini juga dimeriahkan dengan live demo “hand match”, pertunjukan pembuatan karya seni khas India yang menonjolkan kehalusan tangan dan nilai estetika tinggi.
“Tujuan utama kami tentu mendukung pemerintah dalam penyelenggaraan STQH Nasional. Kami ingin masyarakat lebih mengenal dan mencintai seni kaligrafi sebagai bagian dari kekayaan budaya Islam,” ujar Dipo.
Baca Juga: Pengamat: AFC Sarang Mafia, Wasit Jadi Boneka Timur Tengah
Terbuka untuk Umum
Pameran Internasional Kaligrafi Islam ini terbuka untuk umum mulai 11 hingga 18 Oktober 2025, setiap hari pukul 09.00–21.00 WITA, tanpa biaya masuk alias gratis. Masyarakat Sulawesi Tenggara diajak hadir untuk menikmati keindahan karya kaligrafi dunia, sembari memperkaya wawasan tentang seni Islam yang universal dan abadi.
Dengan semangat STQH Nasional ke-28, Kendari tidak hanya menjadi tuan rumah kegiatan keagamaan tingkat nasional, tetapi juga menjadi pusat pertemuan seni Islam dunia.
Melalui pameran ini, diharapkan lahir generasi Qur’ani yang kreatif, berjiwa seni tinggi, dan menjunjung tinggi nilai-nilai Islam.*