Untuk memberantas peredaran narkoba, Prabowo mengingatkan Polri untuk lebih sigap dan kerja sama dengan beberapa pihak terkait.
“Jadi polisi harus lebih sigap, kompak, kerja sama dengan TNI, Bea Cukai, Kejaksaan, semua, semua lembaga kita harus jadi satu tim,” ucap Prabowo.
“Saya selalu katakan kita harus kerja dengan teamwork. Jangan ego sektoral, jangan loyalitas korps berlebihan. Kita satu korps, korps merah putih, korps NKRI,” tambahnya.
PR Rehabilitasi Pengguna Narkoba
Tak hanya soal kartel, Prabowo juga menyebut soal sistem rehabilitasi di Indonesia.
Ketua Umum Partai Gerindra ini turut membandingkan dengan negara lain yang mengambil tindakan tegas, tak segan untuk tembak di tempat.
“Ada presiden-presiden negara lain yang ambil tindakan drastis, dia nembak di tempat siapapun yang pegang narkoba, akibatnya anak-anak yang mungkin korban malah ditembak mati,” tuturnya.
“Kita masih ada upaya rehabilitasi dan sebagainya, tapi ini menjadi PR bagi kita sekarang,” lanjutnya.
Prabowo menyebut bahwa rehabilitasi narkoba di Indonesia harus lebih teliti dan efektif dalam pelaksanaannya.
“Tapi saya terima kasih semua lembaga yang sudah menjalankan rehabilitasi ini, tapi ini tidak mungkin kalau tidak bersama-sama kita lakukan melalui semua lembaga pendidikan, termasuk pendidikan agama,” jelasnya.
Sementara itu, 214,82 ton narkoba seperti sabu, etomidate, dan ekstasi merupakan barang bukti yang diamankan oleh Polri selama setahun pemerintahan Prabowo-Gibran, dengan nominal senilai Rp29,37 triliun.
***