Wamenlu Anis Matta juga mengungkapkan adanya inisiatif baru Presiden Prabowo untuk mengirim pasukan perdamaian di bawah mandat PBB. “Inilah yang membedakan pemerintahan Presiden Prabowo. Ini pertama kalinya Indonesia menyatakan kesiapan terlibat langsung melalui pasukan perdamaian,” tegasnya.
Baca Juga: Saksi Ahli Tempo: Putusan Dewan Pers Tidak Ditindaklanjuti, Bisa Lanjut Gugatan Pidana dan Perdata
Wamenlu memastikan bahwa hasil forum akademik ini akan dirangkum sebagai policy input bagi kementerian dan lembaga terkait. “Krisis Gaza bukan lagi isu Palestina semata. Ia sudah menjadi ujian bagi hukum internasional dan tatanan global,” ujarnya.
Kemenag Dorong Diplomasi Akademik untuk Perdamaian
Rektor UIN Alauddin Makassar, Hamdan Juhannis, menjelaskan bahwa forum ini merupakan gagasan langsung dari Menteri Agama sebagai bentuk diplomasi akademik Indonesia.
“Seminar internasional ini murni digagas oleh Bapak Menteri Agama. Beliau menelepon saya pagi-pagi dan meminta empat perguruan tinggi menggelar rangkaian seminar internasional tentang peran Presiden Prabowo dalam perdamaian dunia,” ungkapnya.
Baca Juga: Aksi Buruh di Silang Selatan Monas, Polisi Kerahkan 1.963 Personel
Menurut Menag, Kemenag berkepentingan untuk membantu mengakumulasi dan menegaskan gagasan-gagasan strategis Presiden Prabowo melalui forum akademik. “Solusi dua negara yang beliau sampaikan menyentak banyak negara dan meredam ketegangan global. Ini perlu kita jelaskan secara sistematis,” ujarnya.
Menag juga menegaskan bahwa Presiden Prabowo memperlihatkan sikap yang cepat dan konkret, termasuk kesiapan Indonesia mengirim hingga 20.000 personel perdamaian bila diperlukan. “Beliau menawarkan satu paket lengkap dukungan. Ini bentuk kepemimpinan yang diapresiasi dunia,” ungkapnya.
"Ini semua, perlu kita terjemahkan secara sistematis agar menjadi solusi bersama. Di sinilah ranah akademik harus memainkan perannya," sambung Menag.
Baca Juga: SPJM Tingkatkan Kompetensi SDM Lewat Pelatihan Lean Six Sigma di Makassar
Wamenlu: Dukungan Indonesia Kepada Palestina adalah Amanat Konstitusi
Wakil Menteri Luar Negeri, Dr. Muhammad Anis Matta, menegaskan bahwa dukungan Indonesia kepada Palestina bersumber dari tiga mandat utama: konstitusi, agama, dan kemanusiaan.
“Ini adalah utang sejarah yang belum lunas sejak Konferensi Asia Afrika. Sepanjang pemerintahan dari Presiden Soekarno hingga Presiden Prabowo, dukungan kita konsisten—baik politik, moral, maupun kemanusiaan,” tegas Wamenlu.
Ia merinci langkah-langkah terbaru Indonesia, seperti pengiriman US$12 juta untuk pembangunan dapur umum di Gaza. "Total bantuan yang sudah diberikan Indonesia mencapai US$36 juta serta pengiriman 1.200 ton bantuan kemanusiaan melalui jalur udara," kata Wamenlu.