Edisi.co.id- Upaya pencarian korban longsor di Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, terus dilakukan sejak peristiwa terjadi pada Kamis, 13 November 2025 malam.
Sebelumnya, situasi darurat diperparah kondisi tebing yang labil setelah hujan lebat mengguyur kawasan Majenang sejak Kamis sore.
Di lapangan, tim gabungan bekerja dengan metode penyisiran manual dan alat berat yang mulai diturunkan pada Jumat, 14 November 2025 pagi.
Terkini, Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menunjukkan perkembangan signifikan terkait jumlah korban, kondisi penyintas, serta proses evakuasi yang berlangsung hampir tanpa jeda.
Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto menyebut total 47 warga terdampak dalam insiden itu, dengan 3 orang ditemukan meninggal dunia dan puluhan lainnya masih dalam proses pencarian maupun perawatan medis, pada Jumat, 14 November 2025.
Suharyanto memastikan, data resmi korban longsor yang hingga kini masih menjadi acuan tim lapangan.
“Korban ada 47 orang, 47 itu rinciannya ada 3 yang sudah ditemukan meninggal dunia, 23 orang selamat, dan ada 21 orang yang sedang dicari,” kata Suharyanto kepada awak media di Bogor, Jawa Barat, pada Jumat, 14 November 2025.
Suharyanto menegaskan seluruh fokus operasi diarahkan pada pencarian korban hilang.
“Fokus kami mencari 21 orang hilang. Kami kerahkan alat berat, pompa, kemudian masyarakat di sekitar situ kami juga pastikan segala kebutuhan dasar terpenuhi dan mudah-mudahan bisa ditemukan,” tuturnya.
Pencarian Korban Nyaris Tanpa Jeda Waktu
Secara terpisah, BNPB melalui Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan, Abdul Muhari, menegaskan pencarian sejak Kamis malam dilakukan nyaris tanpa jeda waktu.
“Pencarian tetap dilakukan secara maksimal karena masih dalam masa golden time,” ujar Muhari kepada awak media di Jakarta, pada Jumat, 14 November 2025.
Proses evakuasi berlangsung dalam tekanan waktu mengingat pemerintah menyatakan operasi masih berada di masa golden time.
Kondisi warga selamat juga beragam, mulai dari mengalami luka tertimpa material, trauma akibat guncangan longsor, hingga harus menjalani perawatan intensif.