berita

Mantan Pimpinan KPK dan ICW Soroti Peningkatan Indeks Persepsi Korupsi dalam Setahun Pemerintahan Prabowo

Rabu, 19 November 2025 | 18:05 WIB

Edisi.co.id - Mantan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Saut Situmorang menyebut lembaga yang pernah dipimpinnya itu kini sudah kehilangan values atau nilai.

Meski beberapa waktu terakhir KPK gencar melakukan operasi tangkap tangan (OTT), menurut Saut, hal tersebut masih belum cukup.

Saut mengatakan ada 9 nilai yang harus dipegang oleh KPK dalam pemberantasan korupsi. Namun kini, beberapa nilai dipertanyakan hingga menyinggung perbedaan pernyataan yang dikeluarkan soal Whoosh.

Baca Juga: Buka Suara soal polemik Tudingan Ijazah Palsu Jokowi, Pakar Hukum Teuku Nasrullah Bilang Begini

“Ketika kita masuk di KPK itu, kita diinduksi, terdoktrin jujur, peduli, mandiri, disiplin, tanggung jawab, berani, sederhana, adil, dan seterusnya. Itu harus pegang, kalau nggak pasti kena tegur sama pengawas internal,” kata Saut dalam podcast PHD 4K yang tayang di kanal YouTube Forum Keadilan TV pada Senin, 17 November 2025.

Bandingkan KPK Dulu dan Sekarang

Dalam podcast tersebut, Saut kemudian memberi contoh perbandingan ketika KPK memberikan dua pernyataan berbeda soal penyelidikan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB).

Padahal menurutnya, hal tersebut justru menunjukkan inkonsistensi KPK.

“Sekarang coba aja kalau dia bilang penyelidikan Whoosh aja awal tahun 2025, sebelumnya dibantah, masukin (laporan) dong. Itu aja nggak konsisten yang sebetulnya bisa ditegur juga kok nggak konsisten,” ucap Saut.

“Saya pernah salah ngomong di TV hampir dipecat. Jadi, maksud saya nilai-nilai tersebut kalau kita telusuri satu-satu, KPK masih jujur nggak? Peduli nggak? Mandiri nggak? Dan seterusnya,” sambungnya.

Saut mengungkapkan bahwa di masa dirinya menjabat, ada dewan pengawas yang selalu memantau dan mengamati para anggota KPK.

Sebut KPK Harus Ditantang oleh Pihak Lain

Mantan Staf Ahli Badan Intelijen Negara (BIN) itu juga menyebut bahwa KPK harus terus ditantang.

“KPK ini harus ditantang. Saya 4 tahun di sana paling seneng sama Indonesia Corruption Watch (ICW) karena ICW itu gebukin saya terus,” kata Saut.

“Ketika saya digebukin terus, kan jadi mikir. Hampir tiap hari unjuk rasa di bawah. Jadi, kita kan harus ditantang. Ketika udah mulai nggak ada, jadi percuma. Buktinya kasus Blok Medan semua laporin nggak di-follow up,” jelasnya.

Halaman:

Tags

Terkini

Takut Air Meluap Lagi, Outlet Situ 7 Muara Dibersihkan

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:30 WIB