Saat ditanya mengenai perlu atau tidaknya ada komite reformasi KPK, Saut mengatakan bahwa kondisi lembaga antirasuah itu beda dengan dengan Polri.
“Kalau saya bilang, mesinnya (KPK) sudah di sana, nilai udah ada. Kalau Polri mereka masih ribut soal Tribrata dan semua itu, sedangkan ini sudah ada nilai,” ucap Saut.
“Nah, tinggal bagaimana mesin itu dihidupkan lagi sebenarnya,” tegasnya.
Prabowo dan Upaya Pemberantasan Korupsi
Prabowo gencar menggaungkan pemerintahan yang bersih dan tidak ada praktik penyelewengan dalam jajarannya.
“Saat saya ambil alih pemerintahan, saya semakin kaget, saya tidak menduga parahnya korupsi tersebut. Tapi saya bertekad untuk menegakkan pemerintahan yang bersih,” ujar Prabowo saat memberikan sambutan di Munas PKS di Hotel Sultan, Jakarta Pusat pada 29 September 2025 lalu.
“Hanya dengan pemerintah yang bersih, Indonesia bisa bangkit,” imbuhnya.
Sayangnya, menurut Prabowo, mereka yang masih berada di jalan yang lurus kalah cerdik dengan koruptor.
“Kekayaan kita luar biasa, tapi kita harus akui kelemahan dari elite kita. Kelemahan dari mereka yang kita anggap pintar dan cemerlang, ternyata kalah pintar dengan koruptor, penipu, dan manipulator,” lanjutnya.
Dalam tindakan korupsi tersebut, kata Prabowo adalah bentuk dari perampokan sistemik.
“Sistem yang dibuat dan kelengahan elite kita selama ini, sehingga kekayaan kita terkeruk,” ucapnya.
“Mereka ingin menghentikan pembangunan dan kebangkitan ekonomi Indonesia, mereka ingin meneruskan paradoks yang kita alami sekarang. Kekayaan begitu besar hanya dinikmati oleh segelintir orang saja, ini yang akan saya lawan,” tegasnya kala itu.
***