Edisi.co.id- Ketua Badan Tim Nasional (BTN) PSSI, Sumardji, menegaskan bahwa pelatih kepala Timnas Indonesia yang baru wajib memberikan transfer pengetahuan kepada pelatih lokal.
Syarat ini menjadi salah satu pertimbangan utama dalam proses rekrutmen pelatih pengganti Patrick Kluivert yang kini sedang berjalan.
Sumardji menyebut bahwa keberadaan pelatih lokal dalam jajaran kepelatihan bukan hanya formalitas, tetapi bagian dari strategi pembinaan jangka panjang.
Baca Juga: Menhan Singgung Kerawanan di Bandara Morowali, Wamenhub Pastikan Fasilitas Resmi dan Terdaftar
Pria berusia 53 tahun itu menekankan bahwa pelatih kepala yang dipilih harus mampu bekerja bersama asisten lokal untuk memastikan alih kompetensi berjalan optimal.
Sumardji mencontohkan hubungan kerja antara Shin Tae-yong (STY) dan Nova Arianto.
Menurutnya, pembelajaran yang terjadi selama periode STY menangani Timnas Indonesia menjadi bukti bahwa pendampingan pelatih asing dapat menghasilkan pelatih lokal yang lebih matang.
Sumardji menilai perkembangan Nova sebagai salah satu bukti nyata dari proses belajar yang konsisten.
Ketua BTN PSSI itu menyebut keberhasilan itu sebagai hasil dari kedekatan koordinasi antara keduanya selama bertahun-tahun.
Proses Rekrutmen Pelatih Baru Mulai Mengerucut
Setelah berpisah dengan Patrick Kluivert pada pertengahan Oktober 2025, PSSI kini memasuki fase lanjutan pencarian pelatih kepala baru.
Proses seleksi sudah melalui tahap penyaringan dari banyak nama menjadi lima kandidat.
Menurut Sumardji, Direktur Teknik PSSI Alexander Zwiers bersama dua anggota Komite Eksekutif telah diberangkatkan ke Eropa untuk melakukan wawancara mendalam.
Mereka ditugaskan menggali komitmen para kandidat, termasuk kesediaan untuk menjalankan program transfer ilmu yang menjadi syarat utama.
Sumardji sendiri dijadwalkan menyusul ke Eropa untuk bergabung dalam tahap evaluasi final.