berita

Usai Banjir Bandang Menerjang Tapanuli Selatan, 3 Perusahaan Tambang Kini Mendadak Disetop

Minggu, 7 Desember 2025 | 07:35 WIB

Dalam kesempatan yang sama, Hanif menuturkan hasil pantauan udara menunjukkan adanya pembukaan lahan masif di daerah aliran sungai tersebut.

Menteri LH itu menilai, aktivitas tersebut telah memperbesar tekanan terhadap daerah aliran sungai.

"Dari overview helikopter, terlihat jelas aktivitas pembukaan lahan untuk PLTA, hutan tanaman industri, pertambangan, dan kebun sawit," sebut Hanif.

"Tekanan ini memicu turunnya material kayu dan erosi dalam jumlah besar. Kami akan terus memperluas pengawasan ke Batang Toru, Garoga, dan DAS lain di Sumatera Utara," ungkapnya.

Duka di Tapanuli Selatan

Banjir bandang menerjang sejumlah desa di Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel), Sumut, sejak Rabu, 26 November 2025, telah menyebabkan kerusakan parah pada infrastruktur serta memaksa warga mengungsi.

Pemerintah daerah bersama tim gabungan hingga kini terus melakukan proses pembersihan dan evakuasi di lokasi terdampak untuk mempercepat pemulihan kondisi.

Material banjir berupa gelondongan kayu, lumpur, dan sampah menyebabkan kerusakan berat pada jaringan jalan dan beberapa jembatan.

Berdasarkan pantauan di lapangan, akses antardesa di beberapa lokasi kecamatan di Tapsel, masih terputus.

Di sisi lain, warga yang rumahnya terdampak banjir bandang telah dievakuasi ke sejumlah posko pengungsian. Posko didirikan oleh pemerintah di lokasi-lokasi aman yang mudah dijangkau warga.

Hingga Sabtu, 6 Desember 2025, akses jalan umum dari Kabupaten Tapsel menuju Kabupaten Tapanuli Tengah masih belum dapat dilalui, baik oleh kendaraan roda dua maupun roda empat.

Kondisi tersebut menghambat distribusi logistik dan mobilitas warga, termasuk aktivitas ekonomi yang bergantung pada jalur utama tersebut.***

Halaman:

Tags

Terkini

Takut Air Meluap Lagi, Outlet Situ 7 Muara Dibersihkan

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:30 WIB