3. Malalak, Kab. Agam
4. Jl. Srigunting No. 2, Air Tawar Barat, Kec. Padang Utara, Kota Padang
5. Jaringan Rumah Sakit Ibnu Sina, Sumatera Barat
Posko LAZNAS Dewan Dakwah Sumatera Utara:
1. Jl. Laksana, Kel. Kota Matsum IV, Kec. Medan Area, Medan
Giat Lapangan di Tengah Kondisi Sulit
Di tengah akses yang terputus, hujan yang masih turun, listrik dan sinyal yang kerap padam, serta lumpur tebal yang menutupi jalan dan rumah, tim LAZNAS Dewan Dakwah tetap bergerak. Bersama pemerintah setempat, mereka melakukan:
Pertama, distribusi bantuan: hygiene kits, air minum, makanan siap saji, popok bayi, dan kebutuhan pokok.
Kedua, perasi dapur umum. Ketiga, evakuasi barang milik warga terdampak
Keempat, pembersihan permukiman. Kelima, pelayanan kesehatan. Keenam, penyediaan alat komunikasi darurat.
Di balik upaya tersebut, sejumlah dai dan daiyah di Sumatera juga menjadi korban bencana. Namun mereka tetap memilih berada di garis depan membantu warga.
Salah satunya Ustadzah Fudhla. Rumahnya di Desa Pante Lima, Kec. Meureudu, Pidie Jaya, terendam hampir tiga meter. Hingga hari ke-11 pasca banjir, desanya masih dipenuhi lumpur dan genangan setinggi betis. Meski begitu, ia tetap mendampingi tim bersama Ustadz Asraf untuk menyalurkan bantuan.
Situasi serupa dialami Ustadz Samsul di Desa Tanah Terban, Kec. Karang Baru, Aceh Tamiang. Ia terisolasi selama delapan hari karena listrik dan jaringan komunikasi padam total. Aceh Tamiang menjadi salah satu daerah dengan kerusakan terparah, bahkan sempat digambarkan seperti kota mati.
Baca Juga: Dukungan Psikososial Kemkomdigi, Pulihkan Canda Tawa Anak-Anak Terdampak Bencana di Tapteng
Data terbaru BNPB per 8 Desember 2025 mencatat 953 korban meninggal, 275 orang masih hilang, dan 5.000 warga luka-luka. Kerusakan fasilitas umum serta sarana pendidikan juga sangat luas.