2. Koordinasi antar lembaga, karena data kebencanaan melibatkan banyak kementerian.
3. Sumber pendanaan dan keberlanjutan program, yang sering kali terhambat ketika berganti kepemimpinan lembaga.
Langkah-langkah seperti membentuk kelompok kerja bilateral, menyusun roadmap teknologi, hingga mengintegrasikan data satelit ke sistem nasional merupakan usulan strategis yang berfungsi sebagai rekomendasi, bukan fakta implementasi yang sudah berjalan.
7. Kesimpulan
Pernyataan Prabowo kepada Putin mengenai penanganan banjir tidak hanya menjadi bagian dari diplomasi, tetapi juga membuka ruang untuk memperluas diskusi kerja sama teknologi. Rusia memiliki sejumlah pengalaman dan teknologi yang dapat menjadi bahan pembelajaran bagi Indonesia. Namun, sebagian besar contoh teknologi masih bersifat potensi, bukan kerja sama formal yang telah disepakati kedua negara.
Meskipun demikian, membangun kerja sama berbasis teknologi tetap menjadi langkah penting bagi Indonesia dalam memperkuat ketahanan lingkungan dan kesiapsiagaan menghadapi bencana. Dengan pendekatan diplomasi yang tepat dan perencanaan terstruktur, peluang kolaborasi Indonesia–Rusia dapat menjadi salah satu strategi penting untuk meningkatkan kemampuan mitigasi bencana nasional.