Peluang Kerja Sama Indonesia–Rusia dalam Penguatan Teknologi Penanganan Bencana dan Pemantauan Kerusakan Lingkungan

photo author
- Jumat, 12 Desember 2025 | 13:48 WIB

Oleh: Novita sari yahya

Memanfaatkan Momentum Diplomasi untuk Alih Teknologi Satelit, SAR, dan Pemodelan Lingkungan

Indonesia berada pada fase ketika tantangan lingkungan kian kompleks dan datang dengan ritme yang lebih cepat. Banjir besar, tanah longsor, kebakaran hutan, abrasi, hingga cuaca ekstrem menjadi fenomena yang semakin akrab di berbagai daerah. Situasi ini menuntut pemerintah tidak hanya merespons bencana ketika terjadi, tetapi juga memperkuat kapasitas prediksi dan mitigasi berbasis teknologi. Dalam konteks tersebut, kerja sama internasional, termasuk dengan Rusia, membuka peluang strategis untuk memperkuat kemampuan nasional dalam menghadapi bencana dan kerusakan lingkungan.

Pertemuan Presiden Prabowo Subianto dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin, menjadi contoh relevan bagaimana diplomasi dapat menjadi pintu masuk kolaborasi di luar ranah pertahanan. Dalam laporan media, Prabowo menyampaikan bahwa pemerintah Indonesia telah menangani dampak banjir dengan baik. Pernyataan tersebut memang merupakan bagian dari pembaruan situasi, tetapi dapat pula dibaca sebagai cara memperkuat dialog bilateral, terutama di sektor teknologi kebencanaan yang menjadi kebutuhan penting bagi Indonesia.

1. Diplomasi Prabowo dan Peluang Penguatan Teknologi

Dalam diplomasi tingkat tinggi, setiap pernyataan membawa makna lebih dari sekadar jawaban protokoler. Ketika Prabowo menjelaskan situasi banjir kepada Putin, ia tidak hanya menyampaikan kondisi Indonesia, tetapi juga membuka ruang untuk membahas berbagai inisiatif non-militer yang dapat dikembangkan bersama. Selama ini, hubungan Indonesia–Rusia lebih sering disorot dari sisi pertahanan, terutama pembelian alutsista. Padahal, potensi kerja sama teknologi sipil, terutama teknologi pengamatan Bumi, sistem pemetaan lingkungan, dan dukungan SAR, sangatlah besar.

Indonesia membutuhkan sistem pemantauan lingkungan yang mampu berfungsi dalam kondisi cuaca apa pun, terutama ketika wilayah tertutup awan pada musim hujan. Rusia merupakan salah satu negara yang memiliki teknologi satelit dan pemodelan lingkungan yang cukup maju. Jika peluang diplomasi ini dikelola dengan tepat, Indonesia dapat memperoleh manfaat dari alih teknologi maupun pelatihan teknis, sehingga kemampuan nasional dalam memprediksi bencana menjadi lebih kuat.

2. Teknologi Rusia dalam Pemantauan Lingkungan

Rusia telah mengembangkan berbagai ragam teknologi lingkungan, mulai dari satelit pengamatan Bumi hingga pemodelan matematis berskala besar. Namun, sesuai catatan verifikasi, tidak semua teknologi tersebut telah atau sedang dijajaki secara resmi dalam kerja sama Indonesia–Rusia. Tulisan ini tetap memaparkan potensi teknologi Rusia, tetapi dengan pembatasan yang lebih akurat sesuai sumber.

a. Satelit Pengamatan Bumi

Rusia memiliki sejumlah satelit pengamatan Bumi, termasuk yang berkemampuan radar. Keberadaan teknologi seperti ini penting bagi negara tropis seperti Indonesia. Meski belum ada laporan resmi yang menyebutkan bahwa satelit tertentu—misalnya Kanopus-V atau Resurs-P—ditawarkan langsung kepada Indonesia dalam konteks mitigasi bencana, kapasitas tersebut secara umum dapat menjadi rujukan dalam diskusi teknis.

b. Sistem Informasi Geografis dan Pemodelan Lingkungan

Ilmuwan Rusia telah lama mengembangkan pemodelan lingkungan untuk wilayah berskala luas seperti Arktik. Mereka menggabungkan data meteorologi, data satelit, dan data lapangan untuk menyusun prediksi perubahan wilayah. Meski tidak ada laporan kerja sama langsung antara Indonesia dan Rusia dalam bidang ini, model tersebut dapat dijadikan sebagai referensi untuk memahami bagaimana negara besar mengelola data lingkungan yang kompleks.

c. Teknologi Drone

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rohmat Rospari

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Takut Air Meluap Lagi, Outlet Situ 7 Muara Dibersihkan

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:30 WIB
X