Bahkan menulis namanya dengan tulisan Dr. Ahmad Muhammad Ath-Thuki. Gelar doktor telah disematkan ibunya pada buku catatan kecilnya, waktu ia masih di sekolah dasar. Catatan kecil yang ditulis ibunya di buku sekolahnya itu, menjadi penyemangat belajar hingga benar-benar meraih gelar doktor.
“Catatan kecil ibu saya itu, menjadi motivasi besar untuk mewujudkannya. Alhamdulillah do'a dan dukungan orang tua saya, benar benar menjadi kenyataan.” kata Dr. Ath-Thuki, yang juga pakar dan trainer internasional dalam bidang bahasa Arab dan Ilmu Al Quran itu.
Baca Juga: Presiden Instruksikan Bulog Operasi Pasar untuk Menstabilkan Harga Beras Menjelang Lebaran
Hal lain yang penting untuk dikuasai oleh generasi muslim milenial qur'ani menurut Dr. Ath-Thuki adalah dua bahasa utama dunia, yakni bahasa Arab dan bahasa Inggris. bahasa Arab merupakan bahasa Al Quran dan hadis hadis nabi. Untuk membuka luasnya ilmu, teknologi, informasi, sejarah, peradaban, hingga tata bahasa Al Quran, tentu harus menguasai bahasanya, yakni bahasa Arab, ujar peraih ijazah tertinggi dalam bidang ilmu Al Quran di Al-Azhar, Kairo Mesir.
Sementara kunci pembuka ilmu-ilmu kontemporer, teknologi informasi terkini, hubungan internasional dan diplomasi, kuncinya ada pada penguasaan bahasa Inggris.
"Saya merasakan, kedua bahasa itu penting kita kuasai untuk menggali ilmu dan membangun jejaring yang maha luas di muka bumi ini, ujar Dr. Ath-Thuki, doktor bidang ilmu bahasa Arab dari Universitas Al-Azhar itu.
Baca Juga: Kepemilikan Kartu Jakarta Pintar Bisa Dicabut Apabila Siswa Terlibat Tawuran
Selain itu, ia pun menuturkan alasannya kenapa memutuskan untuk hadir memberikan tausyiah kepada para siswa SMP Prima Cendekia Islami. Menurutnya, sebagai sekolah berbasis Islam yang memiliki pola pendidikan yang baru dengan tagline sekolah digital qur'ani, ia merasa ingin juga memberikan kontribusi terhadap perkembangan sekolah yang sejalan dengan pemikiran saya.
”Saat ini sebetulnya banyak agenda yang mengharuskan saya tidak bisa hadir, namun adanya kekaguman terhadap sekolah ini, saya putuskan untuk datang kesini,” ujarnya yang langsung disambut riuh oleh para siswa SMP Prima Cendekia Islami (PCI).