Edisi.co.id - Tim Observatorium Astronomi ITERA Lampung (OAIL) bersiap-siap melakukan pengamatan Gerhana Matahari Hibrida yang diprediksi terjadi pada Rabu, 20 April 2023.
Gerhana Matahari Hibrida adalah fenomena langka yang terjadi ketika gerhana matahari memiliki dua jenis gerhana.
Menurut keterangan tertulis dari Kepala Pusat OAIL, Dr. Moedji Raharto, pada saat Gerhana Matahari Hibrida terjadi, satu daerah yang dilewati antumbra akan terjadi Gerhana Matahari Cincin dan daerah yang dilewati oleh umbra akan terjadi Gerhana Matahari Total.
Sedangkan yang dilewati oleh penumbra akan terjadi Gerhana Matahari Sebagian.
Gerhana Matahari Hibrida yang diprediksi terjadi pada 20 April 2023 akan dimulai sebagai Gerhana Matahari Cincin dari Samudera Hindia dan kemudian berubah menjadi Gerhana Matahari Total saat bergerak ke utara melintasi Australia bagian barat di wilayah Exmouth.
Fenomena tersebut akan terus bergerak ke arah Timor Leste, Maluku Barat Daya, Maluku Tengah, Papua Barat, Papua, dan berakhir di Samudera Pasifik sebagai Gerhana Matahari Cincin kembali.
Baca Juga: Patrick Wilson Sutradarai Insidious 5: The Red Door, Menampilkan Kisah Kelam Keluarga Lambert
Meskipun seluruh Indonesia kecuali Banda Aceh dapat menyaksikan fenomena Gerhana Matahari Sebagian, OAIL ITERA akan melakukan pengamatan dari kampus ITERA pada 20 April 2023 pukul 09.31 WIB, dengan puncak gerhana terjadi pada pukul 10.44 WIB, dan akhir gerhana pada pukul 12.02 WIB.
Tim OAIL akan menggunakan dua teleskop untuk melakukan pengamatan, yaitu Teleskop Baride Optics A-102 (d=102 mm, f=900 mm, f/8.8) dan Teleskop Coronado SolarMax III (d=70 mm, f=400 mm, f/5.7).
Selain melakukan pengamatan dari kampus ITERA, OAIL juga akan melakukan pengamatan terbatas di dalam kampus tersebut, yang akan dilaksanakan di Rooftop Gedung C Kampus ITERA.
Sementara itu, masyarakat umum dapat menyaksikan pengamatan melalui live streaming di kanal YouTube OAIL atau mendapatkan update berkala melalui akun Instagram @oail.itera.
Dalam menyambut fenomena Gerhana Matahari, ITERA juga mengirim satu tim ekspedisi pengamatan gerhana matahari total (Ekspedisi Aruna Leste).
Baca Juga: Pastikan Kesiapan Angkutan Lebaran, Kadishub DKI Jakarta Monitoring Moda Transportasi Mudik
Hal ini dilakukan untuk melakukan penelitian serta pengamatan meteorologi dan astronomi di lokasi pusat gerhana matahari total yaitu di Distrik Lautem, Timor Leste.