Edisi.co.id, Mekkah - Usai menempuh perjalan 9 jam dari Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang Banten menuju Bandara King Abdul Azis, Jeddah Saudi Arabia. 40 orang jemaah umroh PT. Karya Imtaq langsung menjalani prosesi ibadah umroh.
Sekretarsis Majelis Penasehat PP Persatuan Islam Prof. Dadan Widan Anas yang turut bersama 40 orang jemaah PT. Karya Imtaq menjelaskan, usai azan zuhur berkumandang dari masjidil haram. 40 jemaah langsung bergabung dengan ribuan jemaah lainnya, bergegas menuju mesjid. Udara panas menyengat.
“Namun tak menyurutkan langkah umat untuk shalat dan berkhidmat,” ungkap Prof. Dadan, MasjidilHaram, Kamis (27/4/2023) Shubuh.
Ia menambahkan, prosesi ibadah umroh dimulai usai shalat Zuhur, kami memulai prosesi itu dari hotel Anjum, yang letaknya tepat dibelakang masjidilharam yang diperluas.
“Lalu kami menembus terik matahari. Balutan kain ihram putih, menguatkan niat. Memasuki masjidil haram, kami memulai prosesi ibadah umroh,” ungkapnya.
Ketika melihat Ka'bah yang agung dengan balutan kain hitam, kami berdoa: Allohumma antas-salam, wa minkas-salam fahayyina robbana bis-salam. Tiba di sudut hajar aswad, kami mengangkat tangan; Bismillahi Wallohu Akbar.
Baca Juga: Jelang Musim Haji, ada 17 Ajuan Pelimpahan Porsi Haji ke Kemenag Kota Depok
“Dan prosesi thawaf dimulai,” jelas Prof Dadan.
Setelah itu, ditengah teriknya matahari, kami berlari lari kecil untuk tiga putaran pertama. Peluh mulai menetes.
“Namun lantai dasar masjidilharam, tidak terasa panas. Untuk tidak mendramatisirnya menjadi dingin,” ungkapnya.
Tujuh putaran thawaf sudah dijalani. Mendekati maqom ibrahim. Bekas telapak kaki yang terpahat. Kami berdo'a: wattakhidu mim-maqomi ibrohima musholla.