berita

6 Mei 2023, ORARI Daerah Jawa Barat, Gelar Peringatan 100 Tahun Komunikasi Radio Bandung-Netherlands

Minggu, 7 Mei 2023 | 06:48 WIB
PRARI Lokal Kabupaten Bandung - Foto: Istimewa

Edisi.co.id, Kabupaten Bandung - 6 Mei 1923, tepat 100 tahun lalu, Gunung Malabar, Cimaung, Kabupaten Bandung, menjadi tempat bersejarah bagi lompatan teknologi radio awal abad ke-20.

Seabad lalu, menurut sejarawan yang aktif dalam Amatir Radio Prof. Dr. Dadan Wildan, M. Hum mengemukakan, Gunung Malabar yang saat ini lebih dikenal dengan Gunung Puntang, menjadi tempat bersejarah dalam perkembangan teknologi komunikasi Kadio dunia. Ketika teknologi nirkabel belum dikenal luas, komunikasi Radio sangat terbatas, dan hubungan antar benua menjadi hal yang mustahil, namun nun jauh dari Netherland, Belanda, dari stasiun Radio Kootwijk Kerajaan Belanda terdengar seruan "Hallo Bandung", yang terdengar di lembah Gunung Puntang, 12.000 kilometer jauhnya.

Baca Juga: Pustaka Al-Kautsar Luncurkan Buku Rekam Jejak Anies di Jakarta

"Adalah Dr. Ir. Cornelis Johannes de Groot, pakar elektro lulusan Jerman, memimpin proyek prestisius ini dari lembah sunyi, rimba raya di Bandung Selatan. Proyek itu dimulai tahun 1917 hingga tahun 1923. Dengan dukungan penuh dari Pemerintah Hindia Belanda, sebuah stasiun radio terbesar, dengan sistem tercanggih dibangun pada saat itu," ungkap Prof. Dadan yang juga Ketua DPP ORARI Kabupaten Bandung ini.

Pemancar Radio itu begitu mewah, megah, dan besar. Bentangan antena pemancar sinyalnya terbentang di antara Gunung Malabar dengan Gunung Halimun. Pemancar ini, menjadi pemancar radio nirkabel terbesar dengan antene terpanjang di dunia. Stasiun Radio Malabar menjadi salah satu alat transmisi paling kuat yang pernah dibuat, ungkap guru besar pemegang callsign YC1CDN ini.

Stasiun Radio itu menggunakan medium yang dibentangkan antara dua gunung sebagai antena. Berada di ketinggian 350 meter dari dasar lembah. Membentang sepanjang dua kilometer. Pemancarnya, disimpan di dalam gedung megah.

Baca Juga: Amankan KTT ASEAN 2023, TNI Kerahkan 9.428 Personel dan 162 Alutsista

Bagaimana menghidupkan Radio itu?

Willem Smit & Co’s Transformatoren fabriek, memasok kumparan besar dan beberapa trafo. Sementara generator dipasok oleh Smit Slikkerveer. Sebagai pendukungnya, dibangun pembangkit tenaga listrik, mulai dari PLTA Dago, PLTA Plengan dan PLTA Lamadjan, serta PLTU di Dayeuhkolot.

100 tahun telah berlalu. Stasiun radio terbesar dan termegah di dunia itu, kini tinggal reruntuhan bangunan tua.

Stasiun radio tersebut hancur bersamaan dengan pendudukan tentara Jepang dan peristiwa Bandung Lautan Api. Para pejuang, tidak ingin, stasiun radio ini digunakan oleh Belanda untuk komunikasi tentara di Indonesia ke negaranya.

Baca Juga: Pasca Penembakan Kantor MUI, Ormas Islam Minta Eskalasi Keamanan Ditingkatkan dan Bentuk Tim Khusus

Untuk mengenang sejarah 100 tahun komunikasi radio Bandung-Netherland, menurut Ketua ORARI Daerah Jawa Barat, Ir. H. Yana Koryana, MP., ORARI Daerah Jawa Barat bersama ORARI Kabupaten Bandung, malam ini, Sabtu 6 Mei 2023, dimulai pukul 19.30, bertempat di Stasiun Amatir Radio YB1AR, Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, mengulang sejarah komunikasi Radio Bandung-Netherland Kami buka komunikasi radio dengan teman teman amatir radio di Belanda. Ini merupakan momentum peringatan seabad komunikasi radio yang paling bersejarah di dunia, Ujar Ir. Yana Koryana, MP pemegang Callsign YB1AR.

Menurut Ketua Panitia Peringatan 100 tahun Komunikasi Radio Bandung-Netherland, Drs. Tomi T. Prakoso, S. Sos., tanggal 6 Mei merupakan hari yang paling bersejarah keberhasilan komunikasi nirkabel antara Bandung dengan Belanda. Sejarah mencatat, Stasiun Radio Malabar diresmikan oleh Gubernur Jenderal Dirk Fock pada tanggal 5 Mei 1923.

Beberapa hari sebelum peresmian, badai tropis dengan kilatan-kilatan petir telah merusak sejumlah peralatan penting termasuk pemancar. Hal ini membuat peresmian terancam diundur. Namun, ternyata peresmian tetap dilakukan dengan cara mengirim pesan telegraf radio kepada Ratu Belanda dan Menteri Urusan Koloni, tetapi tidak ada jawaban dari stasiun di Belanda.

Baca Juga: Di Hari Ulang Tahun Kapolri ke 54, Panglima TNI Berikan Surprise

"Barulah pada 6 Mei 1923 malam, pemancar dapat berfungsi dengan baik. Meski demikian, tanggal 5 Mei 1923 tetap dijadikan tanggal peresmian Stasiun Radio Malabar," ujar Tomi.

Halaman:

Tags

Terkini

Takut Air Meluap Lagi, Outlet Situ 7 Muara Dibersihkan

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:30 WIB