Edisi.co.id, Bandung - Literasi itu, artefak pemikiran yang abadi. Literasi yang ditulis saat ini, bagaikan tunas pemikiran yang tumbuh menjadi pohon rindang keilmuan, berbuah kearifan, dan dinikmati sebagai kebajikan.
Ia akan terus menginspirasi dan menumbuhkan tunas tunas baru yang menyuburkan dan memakmurkan tamansari intelektual di negeri ini.
Sejatinya, kekayaan suatu negeri bukanlah kekayaan alamnya, melainkan kekayaan pengetahuan dan kebijaksanaan hasil budidaya pemikiran yang tercatat dalam literasi abadi. Dan itu harus dimulai sejak dini.
Sejak dini, perlu ditumbuhkan minat baca, minat menulis, dan minat menganalisis. Buah karya awal, bukan bagus tidaknya. Tetapi ada daripada tiada. Lompatan besar, dimulai dari langkah kecil.
Baca Juga: Menag: 100 Persen Jemaah Sudah Lunasi Biaya Haji Reguler, Konsentrasi pada Kuota Tambahan
Tak ada seorangpun penulis dimuka bumi ini, yang menuangkan pikirannya tanpa mengawalinya dari satu dua patah kata. Untuk menjadi penulis besar, dimulai dari catatan kecil.
Inilah catatan kecil itu. Inilah langkah awal menuju langkah-langkah besar. Memulai dari sesuatu yg mungkin kurang berarti, jauh lebih baik daripada tidak memulai sama sekali.
Baca Juga: Jokowi Sebut Kemenangan Timnas Indonesia Hasil Penantian Selama 32 Tahun Berbuah Manis
Dari kami anak anak negeri yang menaruh minat pada literasi