Edisi.co.id, Kabupaten Bandung - SMP PCI selenggarakan Camp Qur'an 2023 yang bertempat di Sekolah Alam dan Rumah Tahfidz SMP Prima Cendekia Islami (SMP PCI) Desa Warnasari, Kecamatan Pangalengan Kabupaten Bandung, Senin dan Selasa (19-2/6/2023). Qur'an Camp 2023 ini diikuti oleh 121 siswa SMP PCI.
Kegiatan ini merupakan program unggulan dan program pamungkas untuk menuntaskan capaian kurikulum di bidang keagaamaan tahfidz/tahsin pada tahun ajaran 2022/2023.
Qur'an Camp diselenggarakan pada 19-21 Juni 2023 dengan tiga materi utama yakni pemantapan tahfiz oleh Ustad Khomsin dari Rumah Tahfidz Darul Azzam Palembang serta guru tahfidz SMP PCI, praktik Manasik Haji dan Umroh oleh Tim PT. Karya Imtaq penyelenggara umrah dan haji khusus, serta pengenalan astronomi islam, Penentuan Arah Qiblat, hingga rukyatul hilal Hadir oleh Ustad Abu Sabda el-Falaqy.
Baca Juga: Persis Minta Penanganan LGBT Secara Serius
Pembina SMP Prima Cendekia Islami (PCI) Siti Komariah, Ph.D menjelaskan, Qur'an Camp perdana bagi SMP Prima Cendekia Islami yang menjadi program unggulan dan agenda tahunan SMP PCI.
“SMP memiliki standar lulusan pada mata pelajaran tahfizh dan tahsin satu juz setiap tahunnya,” ujarnya.
Ia menegaskan, sebagai sekolah yang berbasis islami, SMP PCI mengalokasikan tiga jam pelajaran Tahfidz, Tahsin, dan khataman Al-Qur'an setiap harinya.
Baca Juga: Polri Tangkap 457 Tersangka TPPO, 1.476 Korban Diselamatkan
“Lima belas jam per minggu bagi pembelajaran Qur'an, maka standar lulusan tersebut tidaklah mustahil,” ungkap Siti Komariah, Ph.D.
Dalam Qur'an Camp ini, Ketua Program Studi Pendidikan Sosiologi Universitas Pendidikan Indonesia menambahkan, selain fokus pada penyelesaian juz yang dicanangkan di setiap tingkatan juga diintegrasikan ilmu dan pengetahuan keagamaan Islam lainnya ujar ini.
Kepala SMP Prima Cendekia Islami (PCI) Beny Saputro M.Pd menambahkan, setelah para siswa mengikuti kegiatan belajar mengajar khususnya dalam mata pelajaran tahfidz/tahsin selama satu tahun ajaran, maka Qur'an Camp ini berfungsi sebagai penutup sekaligus quality control terhadap hasil pembelajaran yang dicapai.
Baca Juga: Persis Desak Pemerintah Bekukan Pesantren Al Zaytun, Ini Alasannya
“Kami pun telah mendesain sarana penunjang di Sekolah Alam dan Rumah Tahfizh ini untuk memberikan pembelajaran keagamaan yang maksimal sebagai bentuk tanggung jawab kepada para siswa agar mendapat fasilitas pembelajaran yang terbaik.” ujar Beny Saputro, M.Pd.