berita

Ghazi, Kader Pemuda PERSIS Wakili Indonesia di Forum The 4th ASSIGN di Japan

Minggu, 12 September 2021 | 11:35 WIB
Kader Pemuda Paersatuan Islam Ghazi Abdullah Muttaqien - Foto: Dok Pribadi

Makalah tersebut juga, lanjut Ghazi, berisi seruan agar bangsa Indonesia jangan sampai karena ingin menjadi negara maju, tetapi malah mengabaikan aspek spiritualitas. Jangan sampai ada dikotomi antara wacana “keislaman” dan “keindonesiaan”.

Karena, dikatakan Ghazi, tujuan Pendidikan Nasional, sebagaimana disebut dalam konstitusi kita (UUD 1945 pasal 31 ayat C, UU Sisdiknas no. 20 tahun 2003, serta Permendikbud No. 20/2016) yaitu untuk membentuk manusia Indonesia yang; beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia.

Baca Juga: Berkunjung ke Yogyakarta, Jokowi Tinjau Sejumlah Infrastruktur di Madrasah Mu'allimin Muhammadiyah Yogkakarta

“Maka, ini sesuai dengan tujuan pendidikan Islam yang bertujuan membentuk manusia yang baik (a good man) dan manusia beradab (insan adaby). Jadi jelas, bahwa Tujuan Pendidikan Nasional bukanlah untuk ‘keperluan’ mencetak generasi pekerja di dunia Industri,” ungkapnya.

Sepatutnya, menurut Ghazi, tidak ada lagi dikotomi antara pendidikan Islam dengan pendidikan nasional, pada tahun 2045, Indonesia akan memasuki usia kemerdekaan 100 tahun.

Dengan demikian, para tokoh dan elite bangsa Indonesia sebaiknya sudah punya rumusan yang jelas, tentang bagaimana pendidikan dapat mewujudkan Indonesia Negara Adidaya 2045 menjadi bangsa yang luhur dan mulia serta disegani bangsa-bangsa lain di dunia.

“Bangsa yang mulia yaitu sebuah bangsa yang bertaqwa; bangsa yang hebat, kuat, dan disegani bangsa-bangsa lain,” pungksnya.

 

 

Sumber: wartasatu.co

Halaman:

Tags

Terkini

Takut Air Meluap Lagi, Outlet Situ 7 Muara Dibersihkan

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:30 WIB