Edis.co.id, Tangerang - Ketua Sekolah Tinggi Agama Persatuan Islam (STAIPI) Jakarta Dr. H. Jeje Zaenudin mengapresiasi langkah PD PERSIS Kota Tangerang dengan mengirmkan dua orang kader untuk dikuliahkan di kampus STAIPI Jakarta.
PD PERSIS Kota Tangerang menjadi pelopor perdana pengiriman kader dengan memberikan beasiswa kepada kadernya,” kata Dr. Jeje Zaenudin kepada edisi.co.id, ketika menandatangani MoU beasiswa dengan PD PERSIS Kota Tangerang di kantor PD PERSIS Kota Tangerang Jl. Sugriwa Perumnas 2 Karawaci Tangerang, Ahad (12/9/2021) malam.
Dia pun menjelaskan bahwa penandatanganan MoU pada malam ini bisa menjadi model bagi PW, PD, ataupun PC PERSIS yang lain untuk meniru apa yang telah dilakukan oleh PD PERSIS Kota Tangerang dan penandatangan MoU tersebut merupakan bentuk jaminan dan kepastian terhadap pelaksanaan pemberian beasiswa tersebut.
Baca Juga: Perkuat Kaderisasi, PD PERSIS Kota Tangerang dan STAIPI Jakarta Tanda Tangani MoU Beasiswa.
“Program kerjasama dengan jamiyyah ini juga merupakan langkah STAIPI Jakarta dalam rangka mengembangkan ekspansi program, yaitu bagaimana kampus STAIPI Jakarta menjadi salah satu markas pengkaderan oragnisasi,” jelas Jeje.
Kedepannya, STAIPI Jakarta bukan hanya sekadar kampus pengembangan akademis dan karir ilmiah tetapi juga sebagai markas pengkaderan organisasi.
Lebih lanjut Jeje menerangkan bahwa banyak yang merespon program ini, baik PERSIS Jakarta atau PERSIS se-Jabodetabek pada umumnya dan PERSIS Banten. Salahsatu yang cepat merespon yang sudah konkrit ini adalah PERSIS Tangerang dengan menguliahkan dua kadernya untuk kuliah di STAIPI Jakarta.
Baca Juga: Ghazi, Kader Pemuda PERSIS Wakili Indonesia di Forum The 4th ASSIGN di Japan
“Saat ini STAIPI Jakarta sedang memenuhi standar minimal sebuah kampus yang harus lengkap sarana ruang belajar, kantor adminstrasi, sarana kegiatan mahasiswa, sarana ibadah, dan juga sarana praktikum. Juga untuk memberi pemberdayaan masyarakat sesuai dengan Tri Darma perguruan tinggi yaitu kependidikan, pengabdian masyarakat, serta penelitian dan pengkajian,” tuturnya.
Ketua STAIPI Jakarta memberitahukan bahwa kuota penerimaan mahasiswa pada tahun lalu alhamdulilah sudah mulai terpenuhi tetapi karena krisis pandemi ada beberapa mahasiswa di tengah perjalan mengundurkan diri.
“Pada tahun ini STAIPI Jakarta membuka kuota minimal satu kelas itu 30 orang dan untuk dua kelas jadi 60 orang. Saat ini kuota sudah melebihi dari 60 orang,” imbuhnya.
Baca Juga: Unik! SMP PCI Jadikan Konsep Perpustakaan Library Café Menyatu dengan Mushola.
Prodi yang saat ini di STAIPI Jakarta ada dua, yaitu Prodi Komunikas Penyiaran Islam (KPI) dan Hukum Ekonomi Syariah (HES), tetapi STAIPI Jakarta juga dalam rangka mempersiapkan membuka program Bahasa Arab dan juga Penyiaran Agama Islam (PAI).
Berharap program ini berkelanjutan dan setiap tahun ada kader dari jamiyyah ada yang kuliah di STAIPI Jakarta.