Edisi.co.id– Hujan yang turun sejak Senin, 13 September 2021 malam, memicu banjir yang mengakibatkan permukiman warga tergenang di wilayah Kecamatan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. Pada Selasa pagi, rumah-rumah warga di permukiman Sentral, Dukuh, Pasir Kongsen, Komdik, Palaton, dan Cibahbul tergenang setinggi 50 sampai 80 sentimeter.
"Kami sekeluarga mengungsi ke pos ronda karena banjir belum surut," kata Soleh, 30 tahun, penduduk Sentral di Rangkasbitung, Selasa, 14 September 2021.
Soleh berharap agar pemerintah segera menyalurkan bantuan bagi para warga yang rumahnya tergenang oleh banjir sebab sampai sekarang air belum kunjung surut.
Indah, 25 tahun, juga turut mengungsi bersama anak dan suaminya akibat kejadian banjir itu. Pasalnya rumah Indah berdekatan dengan rawa.
Baca Juga: Waspada Sebagian Wilayah di Indonesia sudah Masuk Musim Penghujan
Dalam kejadian itu bagian dalam rumah serta perabotan rumah tangga yang ia punya berada dalam genangan.
"Kami berharap ada bantuan pakaian, selimut, dan makanan, " kata Indah.
Maman, 55 tahun, warga daerah Palaton di Kelurahan Muara Ciujung, Rangkasbitung Timur, mengemukakan bahwa buruknya sistem drainase dan pengelolaan sampah memperparah dampak banjir di wilayah Rangkasbitung.
Dia juga berharap agar pemerintah dapat memperbaiki sistem drainase dan pengelolaan sampah untuk mencegah banjir berulang. "Kami berharap pemerintah daerah dapat membangun sarana infrastruktur drainase," katanya.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lebak berusaha mengatasi banjir dengan mengoptimalkan pemanfaatan pompa untuk menyedot air di daerah permukiman warga. "Kami berharap melalui penyedot pompa dapat teratasi genangan banjir, " kata Andi, petugas BPBD Lebak.