Edisi.co.id – Keberadaan Majelis Wilayah Korp Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (MW KAHMI) harus mampu memberikan kontribusi nyata bagi kemajuan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Hal itu disampaikan Sekretaris Jenderal Majelis Nasiomal KAHMI (MN KAHMI), Manimbang Kahariady saat bersilaturrahmi dengan jajaran Pengurus Majelis Wilayah Kahmi Sumatera Utara, di Medan, belum lama ini.
Turut hadir dalam pertemuan itu Ketua Umum MW KAHMI Sumatera Utara, Rusdi Lubis, beserta seluruh jajaran pengurus. “Kahmi harus berperan nyata bersama Pemerintah Daerah dalam memajukan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujar Manimbang.
Manimbang mengingatkan agar segenap pengurus berkomitmen untuk mewujudkan program kerja yang mampu mencerahkan, memberdayakan, serta bermanfaat bagi anggota dan masyarakat luas. Untuk bisa mewujudkan program kerja yang berkualitas diperlukan kesadaran akan pentingnya penegakan disiplin organisasi.
Baca Juga: Car Menambahkan Lokasi di Google Maps dari HP atau Komputer
“Sebab, disiplin organisasi ini sangat menentukan kualitas dan efektivitas dari peran Kahmi dalam memajukan anggota dan masyarakat, serta dalam mewujudkan kemitraan strategis dengan semua pihak,” tegasnya.
Menurut manimbang, setidaknya ada tiga dimensi utama sebagai pijakan dalam penegakan disiplin. Pertama, menguatkan tekad dan komitmen untuk mewujudkan misi Kahmi dalam mendorong kemajuan masyarakat yang adil dan makmur serta diridhohi Allah SWT. Kahmi sebagai organisasi cendekiawan harus bisa memberikan kontribusi pemikiran kepada pemerintah dan masyarakat dalam mengatasi berbagai permasalahan.
Kedua, ketaatan dan komitmen yang kuat dalam melaksanakan kegiatan atau program yang sesuai dengan ketentuan dan koridor yang telah digariskan, dimana program itu harus dilaksanakan secara kolektif dengan memanfaatkan segenap sumberdaya yang ada.
Baca Juga: Ini Amalan Muslimah Saat sedang Haid
Ketiga, kualifikasi dan komitmen segenap pengurus yang memiliki kemampuan, kapasitas dan kompetensi, sehingga tugas sebagai fungsionaris dapat dikembangkan secara berkesinambungan.
Manimbang mengingatkan bahwa Kahmi perlu waspada terhadap fenomena yang biasa menjadi penyakit di organisasi yaitu ketika makna fungsionaris bergeser hanya sebagai aksesoris. Kalau itu yang terjadi maka program dan kegiatan akan stagnan dan keberadaan organisasi tidak lebih hanya sebagai pelengkap.
Disinilah pentingnya leadership atau kepemimpinan yang berkalitas, yaitu kepemimpinan yang mampu mengembangkan organisasi sehingga ketiga dimensi itu dapat dilaksanakan secara konsisten dan kontinyu, agar disiplin organisasi dapat ditingkatkan.
Baca Juga: Laga Bayern Munchen Vs Barcelona Digelar Tanpa Penonton
“Dengan disiplin organisasi, Kahmi akan mampu meningkatkan peranannya dalam memajukan masyarakat serta berpartisipasi dalam pembangunan,” pungkas Manimbang. ***