berita

KH Yahya Cholil Staquf Unggul dalam Pencalonan Ketua Umum PBNU

Jumat, 24 Desember 2021 | 06:54 WIB
KH Yahya Cholil Staquf, Ketua Umum PBNU periode 2021-2026.

Edisi.co.id – Setelah melalui pemungutan suara secara langsung, KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya, unggul dalam proses penjaringan Ketua Umum PBNU periode 2021-2026. Sebagaimana dilaporkan antaranews.com, pengasuh Pondok Pesantren Ruadlatul Thalibin, Rembang ini mendapat dukungan 327 suara, mengalahkan saingan beratnya  KH Said Aqil Siradj yang mendapat 205 suara. Di tempat ketiga, As'ad Said Ali mengantongi 17 suara.

Proses pemilihan berlangsung cukup lama, sejak Kamis malam hingga Jumat pagi ini, dalam Sidang Pleno Muktamar NU ke-34, di Lampung, 24 Desember 2021. Sesuai ketentuan, hanya calon yang memiliki dukungan minimal 99 suara yang bisa mengikuti proses pemilihan selanjutnya. Dari komposisi perolehan suara itu kemungkinan besar Gus Yahya akan menjadi Ketua Umum PBNU periode 2021-2026.

Berbeda dengan pemilihan Rais Aam yang dilakukan melalui mekanisme Ahlul Halli Wal Aqdi (AHWA) oleh sembilan kyai sepuh. Pemilihan Ketua Umum dilakukan secara langsung oleh peserta Muktamar.

Baca Juga: Diduga mabuk, Pengendara Motor Ugal-ugalan Saat Sedang Melaju Di Jalur Berlawanan

Dua calon kuat, Kyai Said dan Gus Yahya, sama-sama optimis akan terpilih. Keduanya mengangkat tema kampanye hampir sama, yaitu meneruskan perjuangan Gus Dur. Namun banyak peserta yang menghendaki perubahan dengan menampilkan sosok pemimpin baru.

KH Yahya Cholil Staquf merupakan tokoh muda NU. Beliau lahir di Rembang, tanggal 16 Februari 1966. Gus Yahya merupakan santri tulen,  anak pertama dari  tokoh NU KH Muhammad Cholil Bisri, pengasuh Pondok Pesantren Roudlatut Thalibin, di Lateh, Rembang, yang juga pendiri Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) bersama Gus Dur.

Gus Yahya merupakan kakak kandung dari Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas. Kakek beliau seorang ulama dan tokoh NU, yaitu KH Bisri Mustofa, penulis kitab tafsir Al Ibris.

Baca Juga: Laga Antara Garuda vs Singa Pada Semifinal Piala AFF Dimainkan Dua Leg

Gus Yahya tidak hanya menimba ilmu di  pesantren milik keluarganya tetapi juga lama menjadi santri di Pondok Pesantren Al Munawwir Krapyak, Yogyakarta, pimpinan KH Ali Maksum. Beliau pernah tinggal di tanah suci Mekkah sekitar setahun khusus untuk memperdalam ilmu agama.

Wawasan beliau semakin luas tidak hanya menyangkut ilmu keagamaan, karena beliau juga meneruskan pendidikan di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) Universitas Gajah Mada (UGM). Beliau juga dikenal sebagai aktivis organisasi kemahasiswaan, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Yogyakarta.

Dunia politik dan pemerintah bukan hal baru bagi Gus Yahya. Beliau pernah menjadi Juru Bicara Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur  (1999-2001). Pernah juga menjadi Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Presiden Joko Widodo ((2018-2019). Banyak peran yang telah beliau lakukan baik di tingkat nasional maupun internasional.

Baca Juga: Muktamar IV Wahdah Islamiyah Hasilkan Rekomendasi, Mulai dari Isu Palestina hingga Presidential Threshold

Berbagai pengalaman itu menjadi bekal yang cukup bagi Gus Yahya untuk menjadi nakhoda baru di organisasi kaum nahdliyin ini. ***

Tags

Terkini

Takut Air Meluap Lagi, Outlet Situ 7 Muara Dibersihkan

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:30 WIB