Farid juga menjelaskan, pihak sekolah pun mencoba memberikan pengalaman baru kepada siswa berupa pengenalan pelaksanaan Itikaf di sepuluh malam terakhir ramadhan.
Baca Juga: Angkutan Lebaran 2022, Daop 1 Pastikan 329 Sarana Kereta dan Lokomotif Dalam Kondisi Andal
“Mungkin masih banyak siswa yang belum pernah itikaf di Bulan Ramadhan. Di Pesantren Ramadhan ini kami berikan pengalaman itu secara langsung kepada siswa, tidak lagi berupa teori namun langsung dipraktikkan,” tuturnya.
Selain itu, para siswa pun diajarkan untuk senantiasa berbagi terhadap sesama dalam bentuk berbagi ta’jil kepada masyarakat sekitar. Menurut Farid, mereka harus memiliki sifat atau kebiasaan berbagi dengan sesama agar memiliki rasa empati yang tinggi.
”Pembiasan ini bertujuan agar para siswa kami memiliki kepekaan sosial dan kami harapkan akan tumbuh menjadi karakter yang melekat pada mereka.” Ungkap Farid.
Dalam dua malam terakhir kegiatan, para siswa akan bermalam di sekolah dan musholla sekolah, selain pengenalan itikaf, juga menjalani kegiatan Malam Bina Insan PCI (MABIP) yang kedua kalinya di semester dua.
“Semuanya itu kami tujukan untuk memberikan nilai tambah bulan ramadhan sebagai bulan tarbiyah, untuk mencetak generasi muda muslim milenial yang berkeadaban dan berperadaban Qur'ani,” tutup Farid Rizky Maulana.