berita

Anton Surotto Optimis Jabar Juara Tercapai Jika Stunting Ditangani dari Hulu sampai Hilir dengan Konsisten

Kamis, 1 September 2022 | 13:13 WIB

 Edisi.co.id- BKKBN Jawa Barat bersama dengan mitra kerja diantaranya DPR RI terus gencar melakukan sosialisasi program penurunan angka stunting di masyarakat.

Salah satu rangkaian sosialisasi tersebut berlangsung di pendopo Cikeas mansion, Kecamatan Cikeas Kabupaten Bogor Jawa Barat, Rabu 31 Agustus 2022.

Tampak terlihat ibu-ibu dari berbagai Kecamatan yang ada di Kabupaten Bogor menghadiri acara sosialisasi penurunan angka stunting yang dilakukan oleh BKKBN Jawa Barat bersama anggota DPR RI Anton sukartono Suroto.

Baca Juga: Wali Kota Depok Resmi Lantik Ketua dan Wakil Ketua BAZNAS

Dalam kesempatan itu anggota DPR RI komisi 1, Anton sukartono Suroto mengawali paparannya dengan menyampaikan populasi Indonesia meningkat sebesar 2,8 juta orang antara tahun 2021 sampai 2022. Dan jumlah penduduk Indonesia pada Januari 2022 sebesar 277,7 juta dengan kepadatan penduduk tertinggi berada di Provinsi DKI Jakarta, Jawa Barat dan Banten.

Anggota DPR RI dari fraksi Demokrat ini juga menyampaikan Angka kemiskinan yang tinggi di Indonesia dan penyebabnya ditandai oleh berbagai hal. Diantaranya yaitu rendahnya kualitas hidup penduduk, terbatasnya kecukupan dan mutu pangan, terbatasnya dan rendahnya butuh layanan kesehatan, gizi anak dan rendahnya mutu layanan pendidikan.

"Kemiskinan dapat menempatkan seseorang pada kondisi kesehatan yang tidak menguntungkan. Beberapa alasan yang dapat menjadi penyebab adalah keterbatasan akses kelompok miskin terhadap perolehan informasi dan layanan kesehatan, rendahnya pengetahuan dan perilaku hidup yang tidak mengindahkan kesehatan. Akibat dari tingkat kesehatan yang rendah adalah kurang gizi dan banyak anak," ujar Anton sukartono Suroto.

Anton Surotto juga menginformasikan pada tahun 2021 terdapat empat daerah di Jawa Barat yang memiliki jumlah balita gagal tumbuh atau stunting yang cukup tinggi. Empat daerah tersebut adalah Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Bogor dan Kota Cimahi.

"Oleh karena itu perlu dilakukan upaya pemetaan kasus stunting hingga level desa. Agar bisa maksimal cakupan layanan penanganannya terutama di Kabupaten Bogor ini. Mari kita bertekad mengurangi angka stunting di Kabupaten Bogor," ujar Anton Suroto dengan penuh semangat.

Baca Juga: Perketat Impor, Kepala Barantan Canangkan Pengawasan RIPH Nasional

Anggota DPR RI dapil Jawa Barat V ini juga mengingatkan bahwa stunting merupakan ancaman utama terhadap kualitas masyarakat Indonesia yang bisa menurun ke generasi berikutnya. Penanganan Stunting harus lebih serius dan lebih optimal  khususnya Jawa Barat mengingat akan memasuki bonus demografi.

Dikatakannya juga, jika kita lengah maka kita akan menuju ke arah generasi masa depan kurang baik.

Usia produktif lebih dominan sekitar 60% dan apabila bonus demografi diisi orang-orang kurang berkualitas akibat lemahnya penanganan stunting maka akan membahayakan masa depan bangsa.

"Dengan penanganan kasus stunting dari hulu sampai hilir dengan baik dan konsisten maka harapan target Jawa Barat juara akan dapat tercapai," pungkas Anton sukartono Suroto.

Pada kesempatan yang sama Ibu pintauli dari BKKBN Jawa Barat menyampaikan strategi percepatan penurunan stunting kepada peserta yang hadir.

Halaman:

Tags

Terkini

Takut Air Meluap Lagi, Outlet Situ 7 Muara Dibersihkan

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:30 WIB