Saat ini, lanjut Sulaiman, jumlah santri di Pondok Assalam berjumlah 600 santri. Dan semua tidak dikenakan biaya alias gratis.
“Santri kami berasal dari berbagai wilayah di Indonesia, dari Jawa juga ada. Dan kami tidak memungut biaya dari santri,” kata Sulaiman.
Sulaiman menambahkan, kami tidak tega untuk memungut biaya, karena kondisi ekonomi para wali santri sangat memprihatinkan. Jadi akhirnya kami hanya berharap dari dana BOS yang diberikan pemerintah.
“Seluruh biaya operasional pondok didapat dari dana BOS tapi itu tidak bisa memenuhi kebutuhan.
Akhirnya kami berusaha dengan sekuat tenaga untuk mencari biaya operasional yang rutin harus disiapkan.
Maka dengan kehadiran Pimpinan Nasional BBB ini saya sangat berharap ada solusi terutama bantuan untuk memperbaiki bangunan yang tidak layak,” pungkas ustadz Sulaiman.
Saat ini Yayasan Pondok Pesantren Assalam menyelenggarakan pendidikan untuk tingkat Tsanawiyah (SLTP) dan Aliyah (SLTA). Kedepan akan diadakan program pendidikan Kewurausahaan bagi para santri dan santriwati.
Dalam kunjungan tersebut Pimpinan Nasional BBB didampingi oleh beberapa Pengurus DPW BBB Kota Makassar. Diantara yang mendampingi adalah Masita, Spd, Jumaris, Spd dan Edry, Spd.