Edisi.co.id-Demi mencapai Jabar Juara terkait dengan penurunan angka Stunting maka Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) terus melakukan sosialisasi stunting Bersama mitra kerjanya.
Dalam aksi sosialisasi stunting di Bekasi, kali ini BKKBN Bersama mitra dari Komisi IX DPR-RI menyapa warga Desa Naga Sari Kecamatan Serang Kabupaten Bekasi, Kamis, 10 November 2022.
Dalam sosialisasi pencegahan stunting tersebut tampak hadir dari Komisi IX DPR RI, DR Dedi selaku Staf ahl yang mewakili Drg. Puti Sari. Lalu ada Dr.Fajar Firdawati,Direktur Bina Pelayanan KB Wilayah Khusus BKKBN RI, Serta Elma Triyulianti Djajuri, S.Psi, MM.Psikolog . Kordinator Bidang KSPK BKKBN Jawa Barat.
Baca Juga: Masuk Akal, Kenapa Dilarang Pakai Baju Hijau di Pantai Selatan Jawa
Dalam sambutannya, Dr.Dedi yang Mewakili Puti Sari mengatakan bahwa komisi IX tetap berkomitmen memberikan pencerahan kepada masyarakat tentang pencegahan Stunting.
Sehingga Indonesia terhindar dari kasus Stunting. Bahkan bukan melulu membicarakan soal Alkon tetapi BKKBN bersama komisi IX selalu memikirkan bagai mana masyarakat Indonesia anak keturunan nya terbebas dari ancaman Stanting (gagal tumbuh).
Oleh karena itu dirinya mengharapkan kepada ibu ibu yg memiliki anak bayi, Agar giat memeriksakan anaknya ke puskemas atau ke Posyandu agar perkembangan kesehatan anak dapat terkontrol.
Sementara itu dr Fajar Firdawati selaku Direktur Bina Pelayanan KB Wilayah Khusus BKKBN RI mengatakan bahwa ancaman utama stunting bagi anak bukan hanya terganggu pertumbuhan fisiknya.
Melainkan juga terganggu perkembangan otak nya, yang akan sangat mempengaruhi kemampuan dan fisiknya disekolah. serta produktivitas dan kreativitas di usia produktif.
Masalah perempuan yang pada masa remajanya tidak tercukupi kebutuhan Gizi nya dan hamil atau melahirkan diusia muda. Memiliki potensi untuk melahirkan anak Stunting
Oleh karena itu sedini mungkin kita bisa mendeteksi penyebab stunting. Diantaranya jangan sampai kurang pengetahuan tentang kesehatan, dalam hal ini soal gizi, sebelum dan sesudah kehamilan.
Karena Menurut dr fajar Bayi 60 % dari usia 0 s/d 6 bulan tidak mendapatkan ASI Ekslusif dan 2 dari 3 anak usia 0 s/d 24 bulan tidak menerima MP ASI.
Ditempat yag sama Kordinator Bidang KSPK Elma Triyulianti Djajuri, S.Psi, MM.Psikolog yang mewakili Kepala Perwakilan BKKBN Jabar Mengatakan BKKBN Perwakilan Jabar bersama mitra Komisi IX DPR – RI tak henti bekerja demi menurunkan angka stunting.Sehingga Indonesia khususnya Jawa Barat tak ada lagi kasus stunting .
” Kita tak mengenal kata lelah. Untuk mencegah terjadi nya stunting di Jabar. Kita selalu bekerja demi Jabar sehat ” kata nya.