Edisi.co.id- Menurut situs Lambeturah.co.id. Pada perusahaan e – commerce Amerika Serikat, Amazon menjelaskan `akan memangkas dari 18.000 karyawannya. Saat ini jumlahnya sangatlah besar dari perkiraan 2022 lalu.
Menurut Amazon, The Wall Street melaporkan PHK sebelumnya mendahului pengumuman yang telah direncanakan.
“ Kami biasanya menunggu waktu yang tepat untuk berbicara bersama tentang hasil ini, sampai kami dapat berbicara dengan orang – orang yang terkena dampaknya langsung,” tulis CEO Andy Jassy dalam sebuah memo kepada karyawan yang telah di publis di blog Amazon, Pada hari Rabu, 04 Januari 2023 lalu.
Baca Juga: Kim Woobim Donasikan 100 Juta Won Kepada Pasien yang Sedang Sakit
“Namun, karena ada salah satu rekan tim kami yang telah membocorkan informasi ini secara ekternal, kami telah memutuskan lebih awal. Sehingga kalian bisa mendengarkan secara detail langsung dari saya pasal berita ini,” pungkasnya.
Dari beberapa perusahaan teknologi telah mempersiapkan kepada penurunan ekonomi yang berkepanjangan.
Misalnya, pada perusahaan Salesforce menjelaskan bahwa akan mengurangi jumlah karyawan sebesar 10%. Seperti yang sudah diberitakan NBC News.
Keputusan Salesforce ini akan jauh lebih berdampak sekitar 7.000 karyawan, baik pada Amazon ataupun Salesforce yang telah memperkerjakan mereka terlalu cepat pada saat pandemi.
Amazon secara detail, ia mengakui bahwa sudah menambah pekerja terlalu cepat di gudang, karena konsumen beralih ke pemesanan online.
Pada bulan November 2022 lalu, Jassy mengungkapkan `Amazon dinyatakan akan menghilangkan beberapa peran, termasuk pada toko fisiknya, serta divisi perangkat, dan bukunya.`
“Amazon telah melewati ekonomi yang tidak pasti dan sulit pada masa lalu, dan kami akan terus melakukannya,” tulis Jassy.