Edisi.co.id - Belum lama 13 orang komplotan pembobol m-banking pakai APK Kurir pengiriman barang online yang mengakibatkan kerugian Rp 12 milyar tertangkap Bareskrim Polri.
Kini muncul komplotan penipu lain yang melakukan aksi yang mirip namun dengan tema yang berbeda.
Mereka mengirimkan surat undangan pernikahan yang sebenarnya mengandung APK dari luar Play Store.
Dan ketika peringatan ini diabaikan, masih muncul peringatan lain ketika memberikan akses SMS kepada aplikasi yang ingin di instal, termasuk data dokumen dan foto perangkat kepada aplikasi berbahaya yang di instal tersebut.
Baca Juga: Tamara Bleszynski Digugat Rp 34 Miliar Oleh Sodara Kandungnya
Namun kemungkinan besar karena masyarakat tidak terbiasa memperhatikan peringatan ketika instal aplikasi dan dengan mudah memberikan persetujuan tanpa membaca dengan teliti dan mengerti akibat dari persetujuan yang diberikan maka aplikasi jahat pencuri data ini akan tetap terinstal dan menjalankan aksinya.
Sebenarnya dengan instal aplikasi jahat ini tidak cukup untuk mengakses akun mobile banking korbannya, karena mengakses akun mobile banking membutuhkan User ID, Password Mobile Banking, PIN persetujuan transaksi dan OTP yang didapatkan melalui APK jahat ini.
Apakah karena antar organisasi kriminal ini saling berbagi database untuk dijadikan sasaran atau ada database bank pengguna m-banking yang bocor.
Baca Juga: Pembangunan IKN Sudah Mencapai 14 Persen, Memasuki Akhir Bulan Januari 2023
Seperti kita ketahui, pada aksi phishing sebelumnya pada pertengahan tahun 2022 banyak korban pengguna m-banking yang tertipu dan memberikan kredensial m-banking kepada penipu karena diancam akan dikenai biaya transfer bulanan.
Dengan asumsi data pengguna m-banking sudah bocor, maka salah satu hal darurat yang harus dilakukan pengguna m-banking yang mengalami kebocoran data adalah segera mengganti Password dan PIN persetujuan transaksi.
Jika anda masih ragu, pertimbangkan untuk mengganti akun m-banking atau memilih penyedia m-banking yang memberikan pengamanan lebih baik.
Baca Juga: Bermain Petak Umpet Sampai Pindah Negara : Belum Makan dan Minum Selama 6 Hari? Begini Kronologinya!
Untuk pemerintah dan regulator yang mengatur lembaga finansial diharapkan untuk menentukan standar pengamanan transaksi finansial digital yang ketat dan aman seperti m-banking sehingga tidak mudah di eksploitasi.***