Edisi.co.id - Saat ini, dunia tengah dihadapi dengan pandemi virus Covid-19 yang sudah memakan banyak korban dari berbagai belahan dunia. Masyarakat pun diminta melakukan pyhysical distancing dan karantina mandiri sebagai upaya pencegahan penyebaran virus ini.
Namun, pyhysical distancing dan karantina mandiri ternyata memiliki dampak negatif tersendiri bagi kesehatan mental seseorang. Dilansir dari American Psychological Association (APA), physical distancing berdampak pada rasa cemas, ketakutan, stres, mudah bosan, mudah marah, frustasi, hingga stigma di masyarakat.
Prof Euis Sunarti Ketua Umum GiGa (Penggiat Keluarga) Indonesia yang juga Besar IPB Bidang Ketahanan dan Pemberdayaan Keluarga, Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen Fakultas Ekologi Manusia IPB, berbagi 13 Tips Jadikan pandemi covid-19 sebagai wahana berharga bagi keluarga untuk;
1.Menyegarkan, memperbaharui, reorientasi nilai, tujuan, makna dan ikatan keluarga;
2.Meningkatkan fungsi agama dan pribadi yang religius; ketaatan dan kepatuhan menjalankan ajaran agama;
3.Meningkatkan komunikasi dan interaksi dalam keluarga, mendorong ekspresi saling peduli, menjaga, dan melindungi keluarga agar tidak terpapar covid 19;
4.Mengatur ulang pengelolaan sumberdaya keluarga (waktu, finansial, pengetahuan-keterampilan, energi perhatian) disesuaikan dengan fokus tujuan keluarga selamat dari covid 19;
5.Memperbaharui keputusan keluarga (jika diperlukan), memilih sumber informasi terpercaya tentang covid 19 sebagai dasar perubahan keputusan keputusan dalam keluarga;
6.internalisasi nilai dan keterampilan hidup dalam sistem keluarga, khususnya kepada anak dan generasi muda;
7.Memelihara dan atau meningkatkan kesehatan dan kebugaran tubuh, dan tetap produktif di masa work from home dan isolasi mandiri
8.Memprediksi dan mengenali tekanan-tekanan dan masalah yang muncul, dan mengelolanya serta menanggulanginya secara bijaksana dan efektif;
9.Mengenali kerentanan dan potensi krisis keluarga dan mencegahnya supaya tidak menjadi krisis;
10.Berinvestasi dalam proses membangun kelentingan keluarga sebagai bagian dari upaya meningkatkan kapasitas menurunkan risiko karena pandemic covid 19;
11.Meningkatkan kematangan kepribadian; memelihara, mengembangkan, dan menguatkan konsep diri, sikap, dan perilaku positif;
12.berpartisipasi secara aktif dalam upaya pemutusan penyebatan covid19, dan atau berkontribusi materi untuk membantu keluarga rentan dan pihak2 lain yg membutuhkan bantuan;
13.Memperluas lingkungan yang dapat menjadi aset perlindungan keluarga (protective factor); mencari dukungan materi dan sosial (dari keluarga luas, teman, tetangga) Jika keluarga membutuhkan bantuan.
Bogor 15 April 2020