Edisi.co.id -  Penerapan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) memberikan dampak yang cukup serius terhadap pekerja informal harian. Terlebih di Jakarta, mengingat sebagian besar perekonomian berpusat di Ibu Kota.

Merespon hal tersebut, Rumah Pintar Yatim dan Dhuafa (RPYD) Al-Ikhlas Jakarta menggulirkan program peduli kemanusiaan yang bertajuk “LiRiKaN” (peduLi pencaRi nafKah hariaN) selama penerapan kebijakan PSBB di Jakarta.

Ketua Umum RPYD Al-Ikhlas Jakarta, Abduh Fauzan, mengatakan program peduli pencari nafkah harian ini diinisiasi oleh RPYD Al-Ikhlas Jakarta untuk meringankan beban ekonomi masyarakat terdampak dalam bentuk paket sembako.

“Program LiRiKaN ini kami inisiasi untuk meringankan beban ekonomi masyarakat terdampak yang sangat membutuhkan bantuan bahan pangan, kaya pedagang kaki lima, pemulung, pedagan keliling” Ujar Abduh kepada wartawan, Jum’at (17/04/2020) di lokasi distribusi.

Abduh juga mengatakan, bersama dengan para relawan dan donatur, RPYD Al-Ikhlas Jakarta akan terus menjalankan program “LiRiKaN” ini selama kebijakan PSBB diterapkan.

“Selama kebijakan PSBB di Jakarta kami akan terus menjalankan program ini, tentu nya bersama dengan para relawan dan donatur, kami tak bisa bergerak sendirian”, kata Abduh.

Senada dengan hal tersebut, Andrina selaku penanggung jawab program “LiRiKaN” menyebutkan distribusi bantuan paket sembako di laksanakan sepekan sekali pada hari jum’at di beberapa titik di Jakarta.

“kita distribusi seminggu sekali setiap hari jum’at, di beberapa titik di Jakarta, minggu kemarin di beberapa titik di kecamatan mampang, minggu ini di Blok M, kemang, Kebayoran Lama, tadi juga ke serpong tangsel, dan margonda depok”, ujar Andrina di Jakarta.

Andrina juga mengatakan, bersama dengan tim nya menargetkan 40 sampai 50 paket yang akan didistribusikan

“untuk setiap pekan nya kita mentargetkan 40 sampai 50 paket sembako untuk didistribusikan kepada penerima manfaat, kita lakukan dengan doorstop (memberhentikan target)”, pungkasnya. (ES)