berita

Ramadhan Ditengah Pandemi Covid-19, Dr. Jeje Zaenudin: Momentum Shaum Lebih Bermakna dan Khusyu

Minggu, 19 April 2020 | 16:39 WIB
IMG-20200419-WA0290

 

Edisi.co.id - Menyambut bulan Suci Ramdhan 1441 H, di tengah pandemi Covid-19 ini memang penuh dengan tantangan dimana pada bulan suci sebelum-sebelumnya kita bisa sholat berjamaah di masjid namun pada tahun ini kemungkinan untuk sholat tarawih berjamaah akan ditiadakan sehubungan dengan kebijakan pemerintah menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Namun menurut Wakil Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Persatuan Islam (Persis), Dr. Jeje Zaenudin mengatakan, di tengah pandemi Covid-19 ibadah dibulan suci Ramadhan dapat dilakukan lebih khusyuk lagi  bagi umat islam.

"Harus lebih khusyuk, dan lebih sungguh-sungguh lagi berpuasa lahir batin. Bukan alasan bermalasan, apalagi meninggalkan puasa, karena ritual puasa berikut tarawih dan tadarus memang lebih utama di rumah bersama keluarga," kata Jeje, Ahad (19/4).

Lebih lanjut Jeje manyatakan,  menyambut Ramadhan dalam suasana pembatasan aktivitas karena Covid-19 memang memberikan nuansa yang cukup mengharukan. Terutama dari aspek kultur masyarakat Muslim Indonesia dengan berbagai kegiatan sosial menjelang dan saat mengisi bulan ramadhan.

"Biasanya masyarakat memiliki kebiasaan seperti berkumpul dengan keluarga untuk acara munggahan beberapa hari sebelum Ramadhan. Selain itu juga berkumpul untuk makan sahur dan buka puasa bersama pada hari-hari pertama puasa." Imbuh Jeje.

Di samping itu menurutnya, umat Muslim kerap mengisi malam ramadhan dengan shalat tarawih dan tadarus di Masjid, takjil dan buka puasa bersama. Namun, suasana kekerabatan dan persaudaraan itu kemungkinan tidak dapat dijalin selama Ramadhan tahun ini atau kegiatannya akan lebih dibatasi.

"Semua itu memang bukan masalah substansi dalam menjalani puasa Ramadhan, namun membangun tradisi sosial yang ramah dan penuh persahabatan. Secara substansial, ibadah puasa memang sangat pribadi. karena ia adalah hubungan intim dan rahasia seorang hamba dengan Tuhannya," ucap Jeje.

Jeje mengatakan, dalam hadits qudsi disebutkan Allah subhanahu wa ta'ala berfirman, "Semua amalan anak Adam adalah miliknya, kecuali puasa. Karena puasa itu milik-Ku...."

Jadi tambahnya, yang tahu siapa berpuasa hanyalah Allah. Begitu pula yang Mahatahu siapa yang ikhlas dan benar puasanya diantara hamba-hambanya hanyalah Dia. sebagaimana Dia juga Yang Mahatahu apa motivasi yang mendorong seseorang berpuasa atau pun tidak.

"Dalam suasana yang prihatin dan duka nasional, bahkan dunia dengan wabah Covid-19 ini, merupakan momentum yang paling tepat untuk menjalankan puasa dengan lebih bermakna, dan penuh penghayatan. Manusia tidak punya daya dan kuasa apapun selain pertolongan dari Allah subhanahu wa ta'ala." Pungkas Jeje.

Reporter: Henry Lukmanul Hakim

Editor: Ilham Dharmawan

Tags

Terkini

Takut Air Meluap Lagi, Outlet Situ 7 Muara Dibersihkan

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:30 WIB