Edisi.co.id - Pandemi Covid-19 yang sedang terjadi di dunia ini, termasuk di Indonesia begitu sangat memprihatikan, efek yang terjadi tidak saja kepada kesehatan tetapi juga daya beli masyarakat yang menurun, ini dikarenakan banyaknya terjadi pemutusan hubungan kerja (PHK) yang selanjutnya membuat daya beli masyarakat semakin menurun. Tidak dapat dipungkiri kini kita sering melihat baik secara langsung atau di media sosial, betapa banyak warga masyarakat kita yang kesulitannya hidupnya, terusir dari kontrakannya dan kesulitan pula untuk memberi makan keluarganya.
Berangkat dari situlah Aksi Cepat Tanggap (ACT) tidak henti untuk membantu meringankan beban saudara-saudara kita yang terdampak langsung Covid-19 ini, setalah beberapa hari lalu meresmikan program Care Line bersama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Kini bertempat di gedung Menara 165 Jakarta, dalam rangka terus berbagi meringankan beban masyarakat, ACT meluncurkan lagi program Satu Bantu Satu. Program ini dalam rangka membantu setiap warga negara yang terdampak dari adanya Covid-19, program ini tidak pandang Suku, Agama dan Ras karena Program ini adalah program kemanusiaan, membantu warga yang kesulitan ekonomi akibat dari Covid-19 .
Salah Ustadz yang hadir yang dalam peluncuran program ACT yaitu Ustadz Haikal Hasan dalam sambutannya mengatakan, empat atau lima tahun yang lalu saya menulis surat terbuka langsung kepada Presiden Joko Widodo untuk mengaplikasikan satu bantu satu. Lima tahun berselang setelah itu tidak ada pernah ada tanggapan.
"Disaat ini jumlah penduduk yang tidak mampu berjumlah 40 juta dari penduduk Indonesia yang 290 juta, maka ada 220 juta yang mampu. Apakah 220 juta itu tidak mampu membantu saudaranya sendiri yang hanya 40 juta yang berada digaris kemiskinan." Kata Ustadz Haikal.
Kemudian dikatakan, berangkat dari situlah saya usulkan kepada Presiden pada waktu itu, yang sampai hari tidak pernah mendapat tanggapan. Begitu juga kepada DPR, begitu juga kepada para Partai, begitu juga kepada Gubernur dan begitu juga kepada daerah-daerah, dimana saya berceramah sering saya katakan satu bantu satu.
Kemudian dikatakan, rupanya perjalanan 5 tahun itu diijabah oleh Allah melalui Aksi Cepat Tanggap, dan hari ini saya gembira ditanggapin oleh ACT. Oleh karena itu alhamdulillah dukungan dari para ustadz yang hadir disini, dengan sepenuhnya mendapat kehormatan yang luar biasa ini mari selamatkan bangsa dengan satu bantu satu, dan satu bantu satu ini adalah tidak melihat suku, agama, ras, bangsa, turunan dan etnis. Siapapun diantara kita yang bisa bantu satu bantu satu maka bantulah.
"Apabila ini diterapkan maka Insyaa Allah dalam waktu satu hari tidak ada lagi orang yang miskin lagi. Kenapa karena ditanggung. Boleh jadi yang kaya membantu sepuluh, boleh jadi 1 bantu 30 kenapa tidak, karena satu bantu satu adalah minimal." Lanjut Ustadz Haikal.
ACT dengan seluruh stafnya saya yakin telah menerapakan ini sebagaimana kita komitmen pada minggu lalu 1 orang bantu 1 orang. ACT dan Global Islamic dan seluruhnya Insyaa Allah ini menjadi sebuah gerakan yang menasional, sekali lagi tanpa memandang suku, agama, ras, bangsa, golongan dan etnis apapun yang pada intinya di sebelah ada kurang mampu bantu dia.
Pada sambutannya Direktur ACT Ibnu Khajar mengatakan, terima kasih pada siang hari ini di 10 hari kedua kita berkumpul kembali pada hari ini kita bersyukur pada Allah dengan dibebaskan dari penyakit, kesehatan di luar sana itu sangat mahalnya begitu menjadi barang langka.
"Kita bersyukur hari ini kita bersama dengan para ulama berkumpul untuk meluncurkan program Satu Bantu Satu. Saat ini data tentang kemiskinan sudah tidak bisa dijadikan sebagai acuan lagi, sebelumnya 3 bulan yang lalu sebagaian orang-orang masih ada yang mampu, tapi sekarang tak ada yang mampu, ini bukan orang yang miskin tapi orang yang tidak punya penghasilan. Kita sedih ada kejadian yang mengantarkan kipas angin untuk ditukar dengan beras dan kita juga sedih ada orang yang datang ke tim kita membawa alat dapur untuk minta ditukar dengan beras." Kata Ibnu.
Teknis dari program ini, jika ada warga yang ingin membantu bisa hubungi hotline ACT dengan perincian perorang membantu dengan 5 liter beras jika diuangkan sekitar 64 ribu rupiah. Kepada warga yang ingin menginformasikan jika ada tetangganya yang tidak makan karena tidak mempunyai beras bisa hubungi hotline ACT. (Ihm)