"Di atas kita lawan di bawah kita teman, salam satu langit.."
Edisi.co.id - Yel-yel para pecinta Layangan Tradisional seperti itu yang menjadi semacam pengikat persahabatan pecinta Layangan Tradisional. diikuti oleh 10 kelompok dimana dalam satu kelompok terdiri dari 10 orang, jadi total peserta dalam turnamen Layang-layang yang digelar oleh Komunitas layangan Gondrong bekerja sama dengan Barisan Ical Syamsuddin (BAIS) berjumlah 100 orang peserta. Turnamen Layangan Adu yang baru pertama diadakan digelar di Jalan Pinangsia Jakarta Barat. Terlihat keseruan peserta dalam bermain layangan dimana dengan seriusnya peserta mangadu layangannya dengan lawan yang telah ditentukan oleh panitia. Sistem yang digunakan dalam layangan adu ini sama seperti pertandingan sepak bola, dimana satu peserta lawan satu peserta lainnya secara langsung.
Dadang Sutisna Ketua Penyelenggara menjelaskan, ini adalah turnamen Layangan Adu (Layangan Tradisional) yang sering dimainkan oleh anak-anak terutama oleh anak zaman dulu. Tujuan dari acara ini adalah silaturahmi antar pecinta layangan dan pedagang layangan. Dan Alhamdulillah kegiatan ini didukung oleh pihak pengurus wilayah.
" Main layangan itu adalah adu ketangkasan, dimana main layangan itu butuh skill. Di Jakarta ada beberapa komunitas pencinta layangan adu, dan Alhamdulillah pada turnamen kali ini ada yang ikut berpartisipasi. Dalam turnamen kali ini peserta mengunakan sistem Bya, sama seperti pertandingan sepak bola," ujar Dadang, Minggu (6/92020).
Ditambahkan oleh Dadang ini adalah lomba yang ke tiga kalinya, dan dua Minggu yang akan datang Insyaa Allah akan diadakan kembali khusus untuk peserta anak-anak.
Salah seorang peserta Rahmat Hidayat warga RT01 RW05 dan Septian warga Rw 01 berharap agar mereka memiliki lapangan untuk Permainan layang- layang, mereka tidak lagi berlomba layang layang menggunakan di jalan raya untuk pertandingan layang layang.
"Saya berharap permainan Layangan Tradisional ini tidak punah dan Kaum muda abad milenial bisa menikmati Permainan layang layang," harap Rahmat.
Ical Syamsuddin yang hadir dan ikut berpartisipasi bertanding Layangan mengatakan, saya tidak ingin permainan Layangan Tradisional ini punah karena ini adalah permainan kreatif dan mendidik anak-anak untuk bermain di outdoor dan tidak ketergantungan pada gedget (HP) seperti yang sering kita lihat sekarang ini.
"Saya akan mengusulkan kepada pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk menjadikan permainan Layangan Tradisional dibina dan dibuatkan event serta diberikan tempat agar anak-anak bisa bermain dengan aman dan nyaman," kata Ical.
Selanjutnya Ical Syamsuddin akan membuat acara bermain layang-layang tradisional yang akan diikuti serentak oleh 1000 peserta.
" Saya akan buatkan event permainan Layangan Tradisional yang akan diikuti oleh 1000 peserta dan saya akan catatkan di Musium Rekor Indonesia (MURI)," pungkas Ical.
_"Di atas kita lawan di bawah kita teman, salam satu langit"_
(Ihm)