Edisi.co.id - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan akan memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) pada 14 September 2020. Menanggapi kebijakan Anies tersebut para Menteri Kabinet ada yang merasa keberatan.
Mereka khawatir, dampak PSBB pada perekonomian yang sedang membaik usai PSBB pada Maret 2020 akan semakin parah dari keadaan sebelumnya.
Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang mengaku khawatir dengan pengumuman Anies tersebut. Ia bilang beberapa bulan terakhir, tren kinerja industri sudah relatif membaik.
PMI manufaktur sudah kembali menyentuh angka 50,8 atau di atas ambang batas minimum 50 pada Agustus 2020 lalu.
“DKI kembali akan menerapkan PSBB ketat. Ini tentu sedikit banyak akan kembali memengaruhi kinerja industri manufaktur di NKRI, apalagi jika diikuti provinsi lain dalam penerapan PSBB ketat. Kami khawatir mendapat tekanan,” tandas Agus saat pembukaan Rapat Koordinasi Nasional Kadin, Kamis (10/09).
Tak hanya itu, Wakil Menteri Luar Negeri RI, Mahendra Siregar pun mengkhawatirkan keadaan serupa. Mahendra mengatakan perlu ada pengecualian bagi sektor industri jika mampu menjalankan sesuai protokol kesehatan.
Ia menilai Kadin bisa menciptakan standar, sehingga dapat diikuti oleh industri lainnya, dan hal ini perlu didorong serta diakomodir Pemprov DKI Jakarta.
“Saya khawatir kalau dipukul rata seperti ini, tidak realistis kita berpandangan pandemi akan selesai. Dalam jangka pendek maka tidak ada yang tahan,” cetus Mahendra. (trt/bud)