Edisi.co.id - Muhammad Nuh Anggota DPD RI menjumpai konstituennya, dalam reses kali ini beliau menyapa warga Tanjung Tiram Kabupaten Batu Bara, untuk menyerap aspirasi masyarakat dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.
Dalam dialognya beliau mengucapkan terima kasih kepada warga yang telah mempercayakan suaranya kepada saya dalam pemilihan yang lalu, saat ini saya diamanahi sebagai wakil bapak ibu sebagai anggota DPD RI periode 2019 - 2024.
"Alhamdulillah dalam masa tugas yang satu tahun sudah 32 kabupaten kota yang saya kunjungi untuk menyerap aspirasi masyarakat, tinggal Kabupaten Nias Barat yang belum terkunjungi, in Sha ALLAH dalam waktu dekat akan saya kunjungi ujar Nuh," ungkap Nuh, Ahad (11/10/2020).
Nuh menyampaikan bahwa kondisi negara kita saat ini kurang kondusif dimana dalam sosial politik perekonomian yang terpuruk teganya pemerintah memaksakan kehendaknya mensahkan Undang-Undang Cipta Kerja yang lebih di kenal dengan Omnibus Law yang telah disahkan oleh DPR RI pada tanggal 5 Oktober 2020.
Dimana dalam UU pasal-pasalnya banyak merugikan anak bangsa ini dan menguntungkan pihak asing.
"Pengesahan RUU Cipta Kerja adalah bentuk nyata perampasan terhadap hukum dan Hak Asasi Manusia," ujar Nuh
Dalam kesempatan ini juga Muhammad Nuh sebagai Ketua Pusat Zakat Umat (PZU) Sumatera Utara membagi bingkisan kepada warga.
Ketua BKM Masjid Al Furqon, Muhammad Mansyur mewakili masyarakat Tanjung Tiram menyampaikan terima kasih kepada M. Nuh yang telah berkunjung ke Tanjung Tiram ini, warga bahagia dikunjungi wakil rakyat.
"Tolong sampaikan kepada elit di pusat sana jangan membuat kebijakan sesuai selera anda wahai pemimpin," kata Mansyur.
Diakhir Tausyiahnya Nuh membacakan Surat Al Ankabut ayat 41.
Perumpaan orang orang yang mengambil pelindung selain Allah adalah seperti Laba-laba yang membuat rumah, Dan sesungguh rumah yang paling lemah ialah rumah laba laba sekiranya mereka mengetahui
Di dalam ayat ini laba laba membuat rumahnya dengan air liur, dianalogikan bahwa UU Omnibus Law yang penuh kontraversi sesuai dengan selera pemerintah dan kepentingan Asing, tidak memikirkan dampaknya terhadap rakyat ujar Nuh mengakhiri.
Reporter: Abdul Aziz