berita

Cegah Penyebaran HIV, OPSI gelar Forum Diskusi dengan Media

Kamis, 12 November 2020 | 21:10 WIB
IMG_20201112_134628

Edisi.co.id - Jakarta, Guna pencegahan HIV  (Human Immunadefiency Virus) AIDS, beberapa komunitas yang beresiko terhadap penularan AIDS tersebut mengadakan kegiatan edukasi agar bisa mencegah penularan yang lebih jauh lagi. Salah satu komunitas yang peduli terhadap orang yang beresiko terhadap penularan AIDS adalah Organisasi Perubahan Sosial Indonesia (OPSI) Fokal Poin Jakarta Utara.  Banyak edukasi yang diadakan OPSI dan Fokal Poin salah satunya hari ini mengadakan Forum Diskusi dengan media.  Selain itu, OPSI Fokal Poin Jakarta Utara akan menyusun rencana kegiatan “Establishment the networking with media at local.”

Menurut Vito Munadiwarman kordinator OPSi, Kegiatan ini bertujuan untuk membangun jejaring antara populasi kunci maupun lembaga komunitas populasi kunci dengan berbagai media cetak maupun elektronik baik dalam rangka pengurangan stigma dan diskriminasi  media terhadap populasi kunci atau mengumpulkan dukungan dalam penanggulangan HIV-AIDS.

"Saya mengumpulkan temen- temen dari media yaitu ingin masukan tentang HIV/AIDS agar supaya temen temen yang terinfeksi tersebut tidak ada stigma dan diskriminasi. Bahwa sebagai bentuk kepedulian OPSI telah melakukan sejumlah edukasi  untuk menekan angka HIV/AIDS," ujar Vito, Kamis (12/11/2020).

Ditambahkan Vito, kegiatan OPSI mulai dari melakukan penyuluhan untuk masyarakat dan orang dengan HIV/AIDS termasuk membuat rencana strategi penanggulangan HIV/AIDS dengan harapan langkah- langkah kami lebih strategis.

-
Peserta Diskusi tentang Pencegahan Penularan HIV yang Digelar OPSI

pertemuan yang diadakan Dfleur Café.
Jl. Mindi No.9 Blok O, Rt 09/Rw 06, Lagoa, Koja, Jakarta Utara, diikuti oleh PPS maupun transgender dan transpuan.

Ia berharap, dengan kegiatan ini tak ada lagi perlakukan diskriminasi pada seluruh warga masyarakat di Indonesia.

“Karena selama ini kita berpikir komunitas itu adalah kelompok marjinal, bahkan tidak jarang disebut sampah masyarakat apalagi kawan-kawan pekerja seks. Tapi melalui program OPSI ini kita berharap komunitas-komunitas itu tidak dipandang sebelah mata atau dihakimi,” katanya teman-teman komunitas.

Ia menambahkan, selain merangkul media massa, OPSI juga melakukan pertemuan dengan tokoh adat dan tokoh agama untuk memberikan pemahaman tentang komunitas yang didampingi oleh OPSI.

“Kami selalu sosialiasi kepada tokoh agama dan tokoh masyarakat untuk tak lagi mendiskriminasi saudara-saudara kita utamanya Orang Dengan HIV/AIDS,” ujarnya.

OPSI akan secara rutin menggelar pertemuan dengan wartawan sebagai salah satu komitmen memberikan informasi yang akurat pada masyarakat.

“Stigma pada komunitas PPS masih terasa hingga sekarang, sehingga pemahaman masyarakat soal HIV/AIDS perlu terus ditingkatkan melalui media karena media diyakini memiliki peran strategis dalam membantu pengendalian epidemi HIV/AIDS sesuai fungsinya,” pungkas Vito. (Ihm)

Tags

Terkini

Takut Air Meluap Lagi, Outlet Situ 7 Muara Dibersihkan

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:30 WIB